Minggu, 27 November 2011
Teknik Budidaya Ikan Patin
Ikan Patin ( Pangasius pangasius ) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Ikan patin dikenal sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki harga jual yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan ikan patin mendapat perhatian dan diminati oleh para pengusaha untuk membudidayakannya.
Baca selengkapnya Download
Burung Kenari / Canary Bird
Cara Ternak
Tips ternak kenari bagi pemula
Dalam beternak kenari ada beberapa factor yang harus diperhatikan yaitu usia kenari, jenis kelamin, sarana penunjang ternak dan ilmu tentang ternak.
Baca selengkapnya Download
Budidaya Ulat Hongkong
Ulat Hongkong merupakan pakan ternak yang biasanya diperuntukkan pada burung. Khususnya di Blitar masih hanya beberapa warga yang menekuni usaha budidaya itu, salah satunya adalah Pak Subandi, warga Desa Sawentar Kabupaten Blitar.
Baca selengkapnya Download
Baca selengkapnya Download
Cara Sukses Budidaya Kucing Persia
Kucing Persia yang mempunyai ciri khas berbulu panjang dan berhidung pesek, bukan hanya bisa hidup dan berkembang biak di wilayah asalnya Persia. Di Lamongan, Jawa Timur, seorang pensiunan guru mampu membudidayakan kucing Persia hingga meraup omset puluhan Juta Rupiah.
Baca selengkapnya Download
Baca selengkapnya Download
POTENSI INDUSTRI IKAN GABUS ASIN
Harga ikan asin bisa lebih tinggi dari daging sapi. Begitulah celoteh ibu rumahtangga. Ikan asin jambal roti, teri putih (teri nasi) dan teri medan, sepat tanpa kepala dan gabus asin memang selalu di atas harga daging sapi. Kalau rata-rata daging sapi kualitas baik sekitar Rp 35.000,- per kg, maka harga ikan-ikan asin tersebut selalu di atas Rp 35.000,- di tingkat konsumen (rata-rata per ons Rp 4.000, sd. 6.000,-).
Baca selengkapnya Download
Baca selengkapnya Download
Sabtu, 26 November 2011
Bagaimana Perilaku Semut Pada Ladang Peternakan Semut?
Sebuah peternakan semut dirancang untuk meniru banyak lingkungan alam yang biasanya menempati semut. Tetapi ada sejumlah perbedaan antara menjadi terjepit di antara dua lembar plastik dan tinggal di sarang bawah tanah alami.
Apa Urutkan dari Semut?
Baca Selengkapnya Download
Apa Urutkan dari Semut?
Baca Selengkapnya Download
Jumat, 25 November 2011
Cara Memelihara Burung Dara
BERBEDA dengan burung lainnya, burung merpati termasuk jenis burung yang mudah dirawat. dan untuk mencari merpati pun bukan hal yang sulit, karna merpati banyak dijual di pasar burung diindonesia. ada beberapa tips simple saat memilih burung merpati, tentunya untuk yang mau dirawat atau diternakan kembali.
Baca selengkapnya Download
Keong Mas Sebagai Nutrisi alami alternatif
Dimusim hujan saat ini banyak sekali kita jumpai keong mas didaerah persawahan, disatu sisi keong mas dianggap sebagai hama tanaman, tapi disisi lain keong sangat bermanfaat sebagai sumber nutrisi alternatif bagi ternak itik kita.
Baca selengkapnya Download
Baca selengkapnya Download
BUDIDAYA IKAN MAS
SENTRA PERIKANAN
Budidaya ikan mas telah berkembang pesat di kolam biasa, di sawah, waduk,
sungai air deras, bahkan ada yang dipelihara dalam keramba di perairan
umum. Adapun sentra produksi ikan mas adalah: Ciamis, Sukabumi,
Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur, Purwakarta
Baca selengkapnya Download
Beternak Keong
Sekarang ini makin banyak orang mencari peluang usaha yang masih langka. Bahkan peluang usaha yang bisa dibilang tanpa perlu modal uang. Salah satunya adalah pembudidayaan hama tanaman. Tapi yang ini bukan sembarang hama.
Baca selanjutnya Download
Baca selanjutnya Download
Senin, 07 November 2011
Beternak Hamster
Setelah beberapa bulan memelihara hamster, dan berhasil mengembangbiakkan menjadi berpuluh ekor, banyak teman-teman saya yang bertanya, bagaimana caranya? Apa pakannya?
Salah satu kunci penting memelihara hamster adalah pakannya. Mereka seperti manusia, makanan yang diberikan harus sedikit variasi. Setiap hamster punya kegemaran makanan khusus, sama seperti manusia, ada yang suka jagung manis, ada yang suka popcorn, ada yang suka brokoli, dll. Pakan juga disesuaikan dengan kondisi hamster. Khusus untuk hamster yang sedang bunting atau menyusui harus diberi perhatian ekstra untuk pakannya. Nah, apa sajakah pakan hamster? Kita lihat satu per satu ya.
BIJI-BIJIAN
Hamster adalah hewan pemakan biji-bijian. Saluran pencernaannya tidak didesain untuk mencerna makanan dengan kadar air tinggi secara terus menerus. Jadi kalau memelihara hamster sudah seharusnya biji-bijian menjadi pakan utama. Biji-bijian tersebut sebaiknya diberikan dengan cara dicampur (dikombinasikan) agar asupan gizi hamster seimbang. Pemberian satu jenis biji-bijian sebaiknya dihindari karena bisa berakibat buruk bagi hamster. Misalnya hanya memberi pakan bji bunga matahari atau kuaci secara terus menerus. Dampak buruknya, hamster bisa mengalami obesitas karena kandungan lemak yang tinggi pada biji bunga matahari. Dampak lainnya, pertumbuhan tulang dan gigi menjadi terhambat karena kekurangan asupan kalsium. Selain itu bisa menyebabkan keguguran pada induk hamster karena kekurangan asupan vitamin.
Biji-bijian untuk pakan diantaranya adalah
1. Biji bunga matahari (kuaci).
2. Kacang hijau
3. Jagung (yang sudah dipecah)
4. Beras merah
5. Berbagai biji-bijian kecil yang biasa dipakai untuk pakan burung kenari
6. Gabah
Biji-bijian tersebut dicampur dan diracik sendiri. Jika diracik dengan komposisi yang tepat, justru dapat memberikan manfaat bagi hamster. Untuk meraciknya bisa dilakukan dengan komposisi seimbang, dan jumlah kuaci atau biji bunga matahari sedikit saja.
Selain dicampur atau diracik sendiri, saat ini juga banyak tersedia berbagai merek pakan hamster di petshop atau tempat penjualan hamster. Namun sebelum membeli harus diperhatikan kualitas dan kuantitas pakan yang akan dibeli. Pakan biji-bijian untuk hamster sebaiknya masih segar. Usahakan juga biji-bijian yang sudah dibeli tidak berlebihan dan menumpuk, sehingga bisa menjadi berjamur atau berkutu. Tempat pakannya juga harus tertutup rapat, misalnya dalam toples, supaya tidak mudah dikerubuti semut.
PELET IKAN
Pelet ikan digunakan sebagai campuran dalam racikan biji-bijian. Namun jumlahnya harus dikontrol. Sedikit saja dipakai sebagai campuran supaya pakan hamster lebih variatif. Aroma dan rasa yang beda dari pelet ikan meningkatkan nafsu makan hamster.
SAYUR DAN BUAH
Banyak yang kurang paham mengenai pakan hamster, banyak yang memberi makan hamster dengan sayuran dan buah-buahan. Sebetulnya bisa saja, asal tidak terlalu banyak. Jika diberi sayur atau buah terlalu banyak, pencernaan hamster bisa terganggu. Hamster bisa terserang diare atau menjadi sulit hamil karena terlalu banyak asupan sayur. Selain menimbulkan masalah kesehatan, kelebihan sayuran juga merepotkan pemeliharaan, karena hamster jadi sering buang air kecil dan kandang jadi cepat kotor. Ini menyebabkan pasir dan serbuk kayu harus cepat diganti, akibatnya menjadi boros dalam biaya pasir dan serbuk kayu.
Sayuran dan buah-buahan yang bisa dijadikan pakan adalah:
1. Wortel
2. Brokoli
3. Kecambah
4. Apel manis
5. Jagung manis
6. Baby corn
MAKANAN LAIN
Selain biji-bijian sebagai makanan utama. Hamster juga suka makanan selingan seperti :
Popcorn
Supaya popcorn yang dimakan hamster bebas dari minyak/mentega dan garam atau gula, popcorn bisa dibuat sendiri jika memiliki oven di rumah. Bahan utamanya cukup jagung yang bisa dibuat popcorn, tidak perlu dicampuri minyak.
Oats
Oats terbuat dari gandum. Berbentuk bubuk dengan serpihan kasar. Aromanya gurih wangi seperti gandum.
Makanan selingan seperti ini juga tidak perlu terlalu sering diberikan. Sekali-sekali saja supaya hamster lahap makannya.
Khusus untuk hamster yang sedang bunting, perlu diberi makanan tambahan. Telur rebus (putihnya saja) baik untuk hamster yang sedang bunting. Untuk hamster yang sedang menyusui, berikan jagung manis supaya air susunya lancar.
Bayi-bayi hamster yang sudah mulai makan sendiri (biasanya umur sekitar 3 minggu), paling suka makan biji-bijian kecil pakan burung atau brokoli. Siapkan di kandang yang berisi bayi2 hamster tersebut makanan lebih, kalau tidak, induknya akan cepat sekali kurus karena disedot terus air susunya oleh anak-anaknya, apalagi jika jumlah anaknya banyak.
Selamat mencoba beternak hamster!
Sumber
Salah satu kunci penting memelihara hamster adalah pakannya. Mereka seperti manusia, makanan yang diberikan harus sedikit variasi. Setiap hamster punya kegemaran makanan khusus, sama seperti manusia, ada yang suka jagung manis, ada yang suka popcorn, ada yang suka brokoli, dll. Pakan juga disesuaikan dengan kondisi hamster. Khusus untuk hamster yang sedang bunting atau menyusui harus diberi perhatian ekstra untuk pakannya. Nah, apa sajakah pakan hamster? Kita lihat satu per satu ya.
BIJI-BIJIAN
Hamster adalah hewan pemakan biji-bijian. Saluran pencernaannya tidak didesain untuk mencerna makanan dengan kadar air tinggi secara terus menerus. Jadi kalau memelihara hamster sudah seharusnya biji-bijian menjadi pakan utama. Biji-bijian tersebut sebaiknya diberikan dengan cara dicampur (dikombinasikan) agar asupan gizi hamster seimbang. Pemberian satu jenis biji-bijian sebaiknya dihindari karena bisa berakibat buruk bagi hamster. Misalnya hanya memberi pakan bji bunga matahari atau kuaci secara terus menerus. Dampak buruknya, hamster bisa mengalami obesitas karena kandungan lemak yang tinggi pada biji bunga matahari. Dampak lainnya, pertumbuhan tulang dan gigi menjadi terhambat karena kekurangan asupan kalsium. Selain itu bisa menyebabkan keguguran pada induk hamster karena kekurangan asupan vitamin.
Biji-bijian untuk pakan diantaranya adalah
1. Biji bunga matahari (kuaci).
2. Kacang hijau
3. Jagung (yang sudah dipecah)
4. Beras merah
5. Berbagai biji-bijian kecil yang biasa dipakai untuk pakan burung kenari
6. Gabah
Biji-bijian tersebut dicampur dan diracik sendiri. Jika diracik dengan komposisi yang tepat, justru dapat memberikan manfaat bagi hamster. Untuk meraciknya bisa dilakukan dengan komposisi seimbang, dan jumlah kuaci atau biji bunga matahari sedikit saja.
Selain dicampur atau diracik sendiri, saat ini juga banyak tersedia berbagai merek pakan hamster di petshop atau tempat penjualan hamster. Namun sebelum membeli harus diperhatikan kualitas dan kuantitas pakan yang akan dibeli. Pakan biji-bijian untuk hamster sebaiknya masih segar. Usahakan juga biji-bijian yang sudah dibeli tidak berlebihan dan menumpuk, sehingga bisa menjadi berjamur atau berkutu. Tempat pakannya juga harus tertutup rapat, misalnya dalam toples, supaya tidak mudah dikerubuti semut.
PELET IKAN
Pelet ikan digunakan sebagai campuran dalam racikan biji-bijian. Namun jumlahnya harus dikontrol. Sedikit saja dipakai sebagai campuran supaya pakan hamster lebih variatif. Aroma dan rasa yang beda dari pelet ikan meningkatkan nafsu makan hamster.
SAYUR DAN BUAH
Banyak yang kurang paham mengenai pakan hamster, banyak yang memberi makan hamster dengan sayuran dan buah-buahan. Sebetulnya bisa saja, asal tidak terlalu banyak. Jika diberi sayur atau buah terlalu banyak, pencernaan hamster bisa terganggu. Hamster bisa terserang diare atau menjadi sulit hamil karena terlalu banyak asupan sayur. Selain menimbulkan masalah kesehatan, kelebihan sayuran juga merepotkan pemeliharaan, karena hamster jadi sering buang air kecil dan kandang jadi cepat kotor. Ini menyebabkan pasir dan serbuk kayu harus cepat diganti, akibatnya menjadi boros dalam biaya pasir dan serbuk kayu.
Sayuran dan buah-buahan yang bisa dijadikan pakan adalah:
1. Wortel
2. Brokoli
3. Kecambah
4. Apel manis
5. Jagung manis
6. Baby corn
MAKANAN LAIN
Selain biji-bijian sebagai makanan utama. Hamster juga suka makanan selingan seperti :
Popcorn
Supaya popcorn yang dimakan hamster bebas dari minyak/mentega dan garam atau gula, popcorn bisa dibuat sendiri jika memiliki oven di rumah. Bahan utamanya cukup jagung yang bisa dibuat popcorn, tidak perlu dicampuri minyak.
Oats
Oats terbuat dari gandum. Berbentuk bubuk dengan serpihan kasar. Aromanya gurih wangi seperti gandum.
Makanan selingan seperti ini juga tidak perlu terlalu sering diberikan. Sekali-sekali saja supaya hamster lahap makannya.
Khusus untuk hamster yang sedang bunting, perlu diberi makanan tambahan. Telur rebus (putihnya saja) baik untuk hamster yang sedang bunting. Untuk hamster yang sedang menyusui, berikan jagung manis supaya air susunya lancar.
Bayi-bayi hamster yang sudah mulai makan sendiri (biasanya umur sekitar 3 minggu), paling suka makan biji-bijian kecil pakan burung atau brokoli. Siapkan di kandang yang berisi bayi2 hamster tersebut makanan lebih, kalau tidak, induknya akan cepat sekali kurus karena disedot terus air susunya oleh anak-anaknya, apalagi jika jumlah anaknya banyak.
Selamat mencoba beternak hamster!
Sumber
Beternak Tokek
Tokek sekarang sudah menjadi menjadi fenomena. nilai jual nya yang sangat tinggi membuat banyak orang yang beralih profesi menjadi peternak tokek. Tokek selain digunakan untuk pengobatan dapat juga digunakan sebagai hewan peliharaan atau binatang hias yang cukup jinak terutama untuk jenis Leopard. Beternak tokek merupakan hal yang gampang-gampang susah, kurangnya informasi yang tersedia mengenai cara beternak tokek membuat masyarakat masih kurang berminat untuk beternak tokek. masyarakat lebih memilih menangkapnya dari alam liar. Semoga dengan tulisan ini bisa memaparkan dengan jelas bagaimana untuk menjadi peternak
tokek/gecko yang benar. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam beternak tokek yaitu :
1. Kandang
Untuk kandang tokek dapat menggunakan aquarium yang agak luas dengan ukuran 20-30 gallon. Pada bagian atas kandang dapat ditutup menggunakan jala dengan ukuran mesh yang kecil. Tokek tidak bisa meloncat dan tidak mempunyai toe pads untuk memanjat kaca kandang.
Untuk betina dapat dikandangkan secara bersama (asalkan ukuran relatif sama), tetapi untuk jantan dewasa sebaiknya dikandangkan pisah karena dapat saling berkompetisi dan saling membunuh. Sedangkan 1 ekor jantan bisa dikandangkan bersama dengan beberapa ekor betina(setelah sama-sama bertbobot kurang lebih 45 gram). Untuk tokek yang dikandangkan bersama maka ukuran tokek harus selalu diperhatikan karena kemungkinan satu tokek mempunyai ukuran yang lebih besar/pertumbuhan badan lebih cepat daripada tokek yang lain, oleh karena itu untuk tokek yang uk lebih besar harus dipisahkan segera supaya pertumbuhan badan
menjadi merata dan tidak terjadi kompetisi makanan yang tidak seimbang. Untuk tokek betina yang masih ukuran kecil tidak boleh reproduksi dlu karena akan berdampak buruk pada kesehatan tokek tersebut .
2. Media/Substrat
Media yang baik untuk digunakan dalam kandang tokek adalah dengang menggunakan pasir terutama untuk tokek dengan ukuran panjang 5-6 inch dan tokek yang sudah dewasa. Pasir yang digunakan harus pasir yang sudah bersih dan dengan ukuran yang cukup halus (0,5mm).Tetapi untuk tokek yang masih kecil (belum mempunyai panjang 5-6 inch) sebaiknya jangan menggunakan media pasir karena pasir bisa tertelan dan membahayakan kesehatan tokek. jadi untuk tokek yang masih ukuran kecil dapat menggunakan alas handuk/kertas koran walaupun mempunyai kekurangan
yaitu kandang harus lebih sering dibersihkan.
3. Suhu Kandang
Suhu kandang harus selalu dipantau dengan menggunakan termometer, batas maksimum suhu kandang adalah 90 derajat farenheit. Hindari pemasangan lampu pijar atau lampu uv dalam kandang. Kandang sebaiknya dalam kondisi gelap, mata tokek yang terkenal sinar dapat menyebabkan tokek menjadi stress sehingga menyebabkan tokek tidak mao makan dan mati. Untuk pencahayaan dapat menggunakan lampur merah karena tokek mempunyai sifat tidak bisa melihat warna merah. Sebaiknya hindari meletakkan batu dalam kandang karena dapat menyebabkan panas yang berlebih dalam kandang.
4. Tempat Berlindung
Kandang sebaiknya dilengkapi dengan pelindung karena tokek merupakan hewan noktural (hewan yang lebih senang dalam kondisi gelap). Tokek mempunyai sifat hidup bersembunyi di bawah batu atau reruntuhan jadi sebaiknya kandang dilengkapi dengan pelindung dengan lubang yang cukup besar. Kandang tokek dapat dilengkapi dengan beberapa pelindung(shelter) yang bisa terbuat dari kardus, kotak kecil atau kertas.
5. Pergantian Kulit
Seperti binatang reptil lainnya tokek juga mengalami siklus pergantian kulit. Frekuensi pergantian kulit tergantung pada umur dan pertumbuhan tokek. Untuk ukuran kecil lebih sering ganti kulit dibandingkan yang ukuran besar. Pergantian kulit ditandai dengan warna kulit yang semakin pudar dan keputih-putihan. Hal yang perlu diperhatikan ketika terjadi pergantian kulit yaitu kelembapan kandang dan kulit harus lepas dari badan tokek sampai sempurna. Kelembapan kandang harus lebih tinggi saat terjadi pergantian kulit. Pada saat pergantian kulit dapat menggunakan media kotak stereoform.
6. Minuman
Walaupun tokek berasal dari lingkungan yang kering, kandang harus dilengkapi dengan fasilitas minum yang tersedia 2-3x minggu perminggu.
7. Makanan
Makanan yang disarankan untuk tokek adalah jangkrik, ulat, cacing dan anak tikus yang masih berumur beberapa hari.
Sumber
tokek/gecko yang benar. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam beternak tokek yaitu :
1. Kandang
Untuk kandang tokek dapat menggunakan aquarium yang agak luas dengan ukuran 20-30 gallon. Pada bagian atas kandang dapat ditutup menggunakan jala dengan ukuran mesh yang kecil. Tokek tidak bisa meloncat dan tidak mempunyai toe pads untuk memanjat kaca kandang.
Untuk betina dapat dikandangkan secara bersama (asalkan ukuran relatif sama), tetapi untuk jantan dewasa sebaiknya dikandangkan pisah karena dapat saling berkompetisi dan saling membunuh. Sedangkan 1 ekor jantan bisa dikandangkan bersama dengan beberapa ekor betina(setelah sama-sama bertbobot kurang lebih 45 gram). Untuk tokek yang dikandangkan bersama maka ukuran tokek harus selalu diperhatikan karena kemungkinan satu tokek mempunyai ukuran yang lebih besar/pertumbuhan badan lebih cepat daripada tokek yang lain, oleh karena itu untuk tokek yang uk lebih besar harus dipisahkan segera supaya pertumbuhan badan
menjadi merata dan tidak terjadi kompetisi makanan yang tidak seimbang. Untuk tokek betina yang masih ukuran kecil tidak boleh reproduksi dlu karena akan berdampak buruk pada kesehatan tokek tersebut .
2. Media/Substrat
Media yang baik untuk digunakan dalam kandang tokek adalah dengang menggunakan pasir terutama untuk tokek dengan ukuran panjang 5-6 inch dan tokek yang sudah dewasa. Pasir yang digunakan harus pasir yang sudah bersih dan dengan ukuran yang cukup halus (0,5mm).Tetapi untuk tokek yang masih kecil (belum mempunyai panjang 5-6 inch) sebaiknya jangan menggunakan media pasir karena pasir bisa tertelan dan membahayakan kesehatan tokek. jadi untuk tokek yang masih ukuran kecil dapat menggunakan alas handuk/kertas koran walaupun mempunyai kekurangan
yaitu kandang harus lebih sering dibersihkan.
3. Suhu Kandang
Suhu kandang harus selalu dipantau dengan menggunakan termometer, batas maksimum suhu kandang adalah 90 derajat farenheit. Hindari pemasangan lampu pijar atau lampu uv dalam kandang. Kandang sebaiknya dalam kondisi gelap, mata tokek yang terkenal sinar dapat menyebabkan tokek menjadi stress sehingga menyebabkan tokek tidak mao makan dan mati. Untuk pencahayaan dapat menggunakan lampur merah karena tokek mempunyai sifat tidak bisa melihat warna merah. Sebaiknya hindari meletakkan batu dalam kandang karena dapat menyebabkan panas yang berlebih dalam kandang.
4. Tempat Berlindung
Kandang sebaiknya dilengkapi dengan pelindung karena tokek merupakan hewan noktural (hewan yang lebih senang dalam kondisi gelap). Tokek mempunyai sifat hidup bersembunyi di bawah batu atau reruntuhan jadi sebaiknya kandang dilengkapi dengan pelindung dengan lubang yang cukup besar. Kandang tokek dapat dilengkapi dengan beberapa pelindung(shelter) yang bisa terbuat dari kardus, kotak kecil atau kertas.
5. Pergantian Kulit
Seperti binatang reptil lainnya tokek juga mengalami siklus pergantian kulit. Frekuensi pergantian kulit tergantung pada umur dan pertumbuhan tokek. Untuk ukuran kecil lebih sering ganti kulit dibandingkan yang ukuran besar. Pergantian kulit ditandai dengan warna kulit yang semakin pudar dan keputih-putihan. Hal yang perlu diperhatikan ketika terjadi pergantian kulit yaitu kelembapan kandang dan kulit harus lepas dari badan tokek sampai sempurna. Kelembapan kandang harus lebih tinggi saat terjadi pergantian kulit. Pada saat pergantian kulit dapat menggunakan media kotak stereoform.
6. Minuman
Walaupun tokek berasal dari lingkungan yang kering, kandang harus dilengkapi dengan fasilitas minum yang tersedia 2-3x minggu perminggu.
7. Makanan
Makanan yang disarankan untuk tokek adalah jangkrik, ulat, cacing dan anak tikus yang masih berumur beberapa hari.
Sumber
Ternak Kuda Pacu, Peluang yang Menjanjikan
PERAWATAN KUDA
Untuk perawatan rutin kuda, dilakukan secara khusus seperti mandi 2 kali sehari. Sedangkan makanan juga diramu khusus baik dari makanan lokal maupun makanan nutrisi tambahan. Makanan diberikan 2 kali dalam sehari.
Sumber energy yang dibutuhkan kuda berasal dari carbohidrat pada tanaman forages (cellulosa) rumput-rumputan, biji-bijian (grain), protein dan lemak. Rumput hijau memiliki kandungan energi dan nutrisi lebih tinggi dibanding yang sudah tua dan kering. “ Tiap hari untuk satu ekor kuda menghabiskan 6 kg pakan, sedangkan untuk rumput hijau merupakan makanan ringan saja bagi kuda”, jelasnya Ardi sambil mengelus kuda poni.
Ransum kuda sehari-hari terdiri atas rumput hijau (forages), biji-bijian, serta mineral yang dibutuhkan. Biji-bijian (grain) bisa dari jagung giling, bekatul, bren, oats, padi dll. Baik dalam bentuk pecah giling ataupun berupa pellete.
Air bersih yang tidak terkontaminasi harus diberikan sebagai asupan sehari-hari secara bebas sesuai kebutuhannya, kuda membutuhkan air untuk proses metabolisme, sebagai pengganti keringat yang keluar saat bekerja atau berlari. Namun pemberian air ini diatur setelah melalui proses pendinginan badan, kira-kira 1 jam setelah kerja atau lari selesai. Berikan rumput setelah kuda selesai berlari sampai suhu badan betul-betul dingin normal kembali baru diperbolehkan minum air. Pemberian air setelah kerja keras dilakukan dapat menyebabkan gangguan seperti munculnya cholic dsb.
Pada kandang yang dipakai alasnya adalah serbuk gergaji kayu. Fungsi dari serbuk kayu disamping bisa menyerap kotoran, serbuk kayu juga bisa menghilangkan bau. Untuk kuda sendiri juga bisa terasa lebih hangat.
“Dalam perawatan kuda biaya yang diperlukan per bulannya sekitar 2 juta rupiah/ekor. Sedangkan untuk kuda pacu Juara bisa sampai 15 juta per bulannya. Ini karena perlu perawatan super intensif. Mulai dari makanannya yang khusus dibandingkan kuda yang lain, kemudian kunjungan dokter hewan dalam pemeriksaan kesehatan secara rutin dan berkala. Kemudian belum lagi untuk pelatihan tiap harinya untuk dijadikan kuda pacuan,” tandasnya.
Kuda merupakan hewan yang memiliki nilai tersendiri bagi pemiliknya. Selain merupakan hewan kesayangan, kuda juga dinilai sebagai hewan ‘prestisius’ yang berkaitan dengan gengsi dan martabat seseorang. Oleh karena itu, kehadiran dan kelahiran kuda baru sangat didambakan oleh setiap peternak kuda.
Perawatan Kuda Bunting
1. Pendeteksian Kuda Bunting
Bagi pemula kadang tidak tahu sama sekali kalau kuda dalam kondisi sedang bunting muda. Bahkan karena ketidak tahuannya tersebut sering kita lihat kuda bunting dilarikan dalam pacuan. Untuk itu cara-cara sederhana untuk mendeteksi kuda bunting harus dipahami oleh setiap pemilik kuda maupun pelatih dan perawat kuda. Cara sederhana yaitu dengan mendeteksi apakah kuda betina itu mengalami “beger” pada siklus waktu yang sudah diprediksi sebelumnya Pengamatan kuda betina bunting juga dilakukan lewat pengamatan fisik si kuda betina tersebut. Seekor kuda betina yang bunting muda (sebelum 5 bulan) akan sulit dibedakan apakah kuda itu memang sedang bunting atau “gemuk”. Kuda betina bunting muda sebenarnya bisa dilihat dari perubahan bentuk tubuh dibagian perut, juga warna bulunya yang cenderung lebih “mengkilat”. Juga nafsu makan yang lebih besar dibandingkan dengan saat sebelum bunting.
Dia juga sangat tidak senang didekati oleh kuda jantan. Biasanya akan “menjerit” dan “menggigit” kuda jantan yang mendekati. Perbedaan kuda bunting dan gemuk terdapat pada sisi bawah perut. Kuda bunting bagian bawah perutnya akan membesar. Sedangkan kuda gemuk cenderung pembesaran perut kearah samping. Juga kadang terjadi pembesaran pada punting susu bila kuda sedang hamil, sedangkan pada kuda gemuk tidak terjadi. Kalau anda ragu lebih baik minta bantuan seorang dokter hewan untuk memastikannya.
Ransum Makanan
Secara otomatis kuda hamil maka akan makan dengan jumlah yang lebih dibandingkan sebelumnya. Oleh karena itu kita berikan makanan ekstra. Ternyata dengan memberikan jumlah makanan ektra justru akan menaikkan resiko kuda mengalami kegemukan dan keguguran. Pemberian makanan lebih baik “pas” tidak “lebih” tidak “kurang”. Memperbesar anak kuda lebih baik setelah anak kuda lahir bukan saat berada di dalam kandungan. Kandungan yang berukuran besar juga beresiko bagi induk, apalagi induk muda yang belum pernah melahirkan anak.
Pemberian kalsium secara rutine dengan takaran yang benar juga sangat penting untuk membantu pertumbuhan anak dan memberikan ketahan tubuh yang lebih baik buat induk.
Perawatan
Kuda bunting perlu gerak dan jalan yang cukup untuk memelihara otot dan stamina tubuhnya. Oleh karena itu perlu dibebaskan bergerak di “lahan pelepasan” yang cukup. Bila pad dock pelepasan tidak ada, maka kuda dibawa berjalan-jalan atau “stap” dengan jarak yang cukup setiap pagi dan sore. Perawatan kebersihan kuda juga perlu dilakukan, terutama sekitar puting susu.
Menghitung Hari Kelahiran
Memprediksi hari kelahiran adalah pekerjaan yang sulit namun sebagai peternak kuda kita harus mampu melakukannya untuk memprediksi kapan si anak kuda akan lahir. Masa kebuntingan kuda biasanya 11 bulan sejak perkawinannya. Untuk memprediksi waktu kelahiran anaknya kita bisa mempergunakan hitungan 11 bulan -5 hari sampai dengan +5 hari. Jadi anda harus menunggunya selama 10 hari berturutan tanpa absen.
Kuda biasanya melahirkan anak pada malam hari setelah matahari terbenam. Sangat jarang kuda lahir siang hari alasanya mengapa belum bisa diterangkan. Biasanya membutuhkan situasi tenang dan sunyi tidak banyak gangguan. Oleh karena itu kita harus menunggunya namun tidak mengganggu konsentrasinya.
Persalinan Kuda
Kuda beranak pada sore hari atau tengah malam, jarang sekali anak kuda lahir siang hari. Oleh karena itu setelah matahari terbenam, amati dari jauh gerak-gerik induk. Induk akan gelisah, makan tak enak tidur tak nyenyak. Bingung kelihatannya mau buang kotoran, kencing atau mau lahirkan anak. Kadang berjalan-berputar putar sekitar kandang, tidur merebahkan tubuh dan sebentar bangun.
Sediakan rumput dan minum selalu didekatnya. Jangan ganggu konsentrasinya meskipun anda mengamatinya dari kejauhan. Proses kelahiran sangat cepat sekitar 5 s/d 10 menit. Bila induk sudah terlihat mengeluarkan air ketuban, maka anak kuda akan segera menyusul, induk akan merebahkan diri dan mengeluarkan tenaga luar biasa disertai tendangan kaki atau bergulir serta napasnya akan terdengar keras bersuara.
Pakailah sarung tangan plastik yang sudah anda persiapkan sebelumnya. Tempatkan diri anda dengan aman dibelakang kuda induk untuk membantu mengeluarkan anak kuda. Anak kuda akan lahir dengan 2 kaki depan terlebih dahulu diikuti bagian kepala.
Bila tubuh bayi kuda sudah separoh keluar, tangkaplah tubuhnya dan bantulah dengan menarik secara perlahan-lahan dan hati-hati supaya anak tidak terhimpit antara induk dan dinding kandang. Bila anak kuda lahir masih terbungkus kulit “ari-ari” cobalah bantu untuk merobeknya dengan tangan anda. Tarik anak kuda dan jauhkan dari induk dan bersihkan dengan handuk yang sudah anda persiapkan sebelumnya.
Jangan takut akan induknya, meskipun induknya termasuk kuda yang “galak”, saat melahirkan anak si induk tak akan berdaya dan akan tertidur sekitar 20 s/d 30 menit untuk memulihkan tenaganya. Disaat itulah anda bisa memberikan perawatan bagi anaknya. Keringkan tubuh bayi, merawat tali pusarnya dengan memotong dengan gunting yang bersih dan steril serta oleskan Betadin pada bekas lukanya. Taruhlah si bayi kuda agak jauh dari induknya sehingga saat bangun nanti induk tak menggilasnya. Keluarlah anda dari kandang dan tunggu induk akan berdiri lagi.
Induk akan berdiri dengan kulit “ari-ari” masih bergelantungan, tunggu sampai ari-ari jatuh dengan sendirinya (biasanya sekitar 30 menit s/d 1 jam) dan segeralah ambil untuk dirawat dan dikubur ditanah segera mungkin.
Induk akan dengan sendirinya menghampiri anaknya yang baru lahir dan membersihkan tubuhnya. Si anakpun dengan cepat akan bisa bereaksi dan dalam waktu 1 jam akan berusaha berdiri. Anak yang sehat akan “meringkik” dan “mengibaskan” kepalanya serta “ekornya”. Dia akan bangun dan mencari susu induknya. Amatilah apakah induknya merespond dan bersedia menyusuinya.
Penyakit Kuda
Beternak kuda seperti laiknya beternak sapi atau kambing maupun ayam, setiap saat penyakit bisa menjadi ancaman yang membahayakan bahkan mematikan. Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai adalah perut kembung, mencret, flu atau pilek, bahkan luka-luka sekalipun.
1. Perut kembung.
Gejalanya, jika kuda mengalami perut kembung, maka ia suka berguling-guling di tanah seperti perut melilit. Hal ini disebabkan oleh pemberian pakan berupa hijauan yang masih segar, karena hijauan segar masih banyak kandungan gas sebagai pemicu perut kembung. Atau bisa juga disebabkan oleh penyebab lain, seperti memandikan ternak sehabis pulang kerja. Hal ini akan mengakibatkan ternak mengalami masuk angin.
Penanganan, Di antaranya mengajak kuda jalan- jalan, kemudian lama kelamaan diajak lari lari sampai kuda terkencing-kencing atau mengeluarkan kotoran. Minumannya berupa parutan buah papaya yang dicampur garam dan minyak goreng secukupnya. Cara lain bisa juga memberikan soda yang ditambah dengan garam.
2. Flu atau pilek.
Gejala yang timbul akibat penyakit ini adalah hidung berlendir, sehingga nafas tidak teratur. Penanganan, ajaklah kuda jalan-jalan, kemudian lama kelamaan diajak berlari lari. Memandikan kuda hanya sebatas kepala dan kakinya saja, dan memberikan pakan dalam kondisi kering.
3. Mencret.
Gejala yang timbul akibat penyakit ini adalah mencret atau diare yang berlebihan, sehingga menyebabkan ternak menjadi lemas, tidak nafsu makan. Jika ternak kuda menderita mencret, hal yang sama juga harus dilakukan, yaitu mengajak kuda jalan-jalan, hingga berlari-lari sampai kuda terkencing-kencing atau mengeluarkan kotoran.
Harga Jual Kuda Pacu
“Kuda pacu merupakan kuda pilihan, sehingga harganya pun juga menyesuaikan. Dalam menentukan harga kuda, melihat dulu akan turunan kuda itu sndiri. Kuda poni umur 1,5 2 tahun seharga 20 – 25 juta. Tetapi jika salah satu induk dari kuda poni tersebut juara maka harga kuda poni bisa mencapai 30 – 60 juta, dilihat dari juaranya lokal atau nasional” kata Ardi menjelaskan detail. Untuk kuda dewasa yang unggul, harganya bisa mencapai 60 juta. Sedangkan harga kuda yang telah menjuarai lomba tingkat nasional, harganya bisa mencapai ratusan juta mas (± 300 juta, red.)” kata ardi menambahkan.
Tips Dalam Memilih Kuda Bagi Pemula
1. Menentukan fungsi dan manfaat membeli kuda serta budget yang harus disiapkan.
2. Kuda Sport baik Pacu ataupun Tunggang (Equestrian) menuntut jenis dan fisik tersendiri. Anda harus melihatnya mulai Dari Konstruksi, Tinggi, Kondisi Badan/Postur, Pedigree ( Garis Keturunan ) maupun Kesehatan Kuda. Dan satu lagi yang penting adalah SERTIFIKAT (BRK). Semua kuda untuk tujuan olahraga harus bersertifikat yang diterbitkan oleh Biro Regristrasi Kuda.
3. Klas atau tinggi kuda dalam kelompok kuda Pony G. Kuda pony dibagi menjadi G1, G2, G3, G4. Juga ada KPI, KP5, KP6. Makin tinggi G nya kuda memiliki prosentasi darah thoroughbred lebih besar, sedangkan darah lokalnya makin mengecil. Harganyapun makin tinggi pula. Aturan Pordasi memiliki Klas A, B, C, D, E dan F untuk pony dimana klas A adalah kelas tertinggi.
4. Hal tersulit melakukan penilaian terhadap seekor kuda adalah kondisi fisik dan kontruksinya.
5. Dalam membeli kuda harus melihat perangai kudanya. Ini sangat penting karena demi keselamatan anda dan keluarga
6. Kalau tujuannya diternakkan, para penggemar kuda untuk sport baik tunggang ataupun pacu. Pilihlah kuda dengan Pedigree yang termasuk Top Of The Top. Meskipun untuk ini anda akan mengeluarkan uang dalam jumlah yang lebih besar.
7. Belilah indukan yang telah memiliki prestasi dalam gelanggang lomba saat masih mudanya. Kalau kuda pacu, ya di arena pacuan kuda, kalau Equestrian, ya di acara lomba tunggang serasi, Show jumping, Cross country, Endurance dll.
Sumber
Persiapan ternak, pembibitan, panen dan penyakit ikan Gurame
Ketika saya menurunkan tulisan tentang beternak ikan gurami atau gurame atau gurameh (grameh-Jawa) banyak tanggapan yang menunjukkan ketertarikan. Pertanyaan paling banyak adalah pengelolaan anakan yang banyak mati karena penyekit dan beberapa faktor lainnya.
Berikut ini saya turunkan lagi tulisan mengenai budidaya ikan gurami yang saya ambil dari milis agromania sedangkan sumber gambar gurungeblog.wordpress.com dan bibitgurami.com. Dalam tulisan ini, disinggung tentang beberapa penyakit dan hama yang biasa menyerang ikan gurami dan penanganannya. Semoga bermanfaat.
Gurami dikenal sebagai ikan yang lambat pertumbuhannya. Untuk membesarkan benih ukuran 2-3 cm Sampai siap konsumsi (500 g) diperlukan waktu sekitar 1,5 tahun. Wajar bila banyak yang enggan mengusahakannya. Kini hal ltu bisa diatasi dengan menerapkan pola budidaya secara bertahap. Pemeliharaan di kolam intensif selama 12-14 bulan Osphronemus gouramy, itu mencapai bobot 500 g/ekor. Ini adalah beternak dengan cara segmentasi. Dengan segmentasi ini, “Beternak gurami lebih cepat, setiap tahap 3-4 bulan,“ ujar Azhari, petani di Dramaga, Bogor.
Pemilik 10 petak kolam ukuran 200 m2 itu menebar berbagai ukuran. “Kalau ada yang membutuhkan, tinggal dipanen. Tak perlu dibesarkan hingga ukuran konsumsi”. Untung yang diraih per segmen budidaya pun jelas. Misalnya, benih ukuran wadah korek (4-5 cm) dibeli seharga Rp 1.250/ekor. Jika ditebar 3.000 benih di kolam seluas 100 m2. (Maaf, ini adalah arsip lama, jadi untuk masalah harga bisa diabaikan – Om Kicau).
3 bulan berikutnya dipanen ukuran bungkus rokok (10 cm). Harganya bisa 2 kali lipat. Dengan kematian 10% petani bisa mengantongi Rp 3 juta belum termasuk biaya pakan dan tenaga kerja.
Pemeliharaan gurami di kolarn intensif per segmen menghemat waktu 2-4 bulan. Dengan cara itu “Perputaran modal juga cepat,” tegas Julius Tirta Sendjaya petani di Parung. Selain itu ukuran kolam budidaya tidak luas, 100-500 m2 tapi dalam jumnlah banyak. Selain kolam pendederan. ada yang untuk pembesaran. Kesehatan ikan dapat dikontrol sehingga kegagalan panen akibat penyakit dapat diminimkan.
TERGANTUNG MODAL
Petani bermodal minim bisa memulai usaha dan pembenihan. Modal besar, pembesaran. Semua segmen budidaya pun tidak masalah. Toh, jika tidak ada permintaan benih bisa dibesarkan lagi hingga siap konsumsi.
Petani bermodal minim bisa memulai usaha dan pembenihan. Modal besar, pembesaran. Semua segmen budidaya pun tidak masalah. Toh, jika tidak ada permintaan benih bisa dibesarkan lagi hingga siap konsumsi.
Pembenih hanya menghasilkan benih ukuran kuku (2-3 cm). Modal yang diperlukan sepasang induk dan wadah penetasan, seperti ember, bak fiber, atau akuarium. Perawatan larva sampai burayak di akuarium lebih mudah. Selain kesehatannya mudah di kontrol juga bisa diusahakan di lahan terbatas. Pembesaran pilihannya lebih banyak.
Pertama, membesarkan benih ukuran kuku hingga sebesar wadah korek (4-5cm).
Petani juga bisa memulai usaha dan benih ukuran wadah korek, lalu dibesarkan hingga seukuran bungkus rokok (9-10cm). Atau dimulai dan benih ukuran bungkus rokok sampai siap konsumsi.
Petani juga bisa memulai usaha dan benih ukuran wadah korek, lalu dibesarkan hingga seukuran bungkus rokok (9-10cm). Atau dimulai dan benih ukuran bungkus rokok sampai siap konsumsi.
Sebelum mulai usaha perlu mengetahui syarat-syarat gurami tumbuh dengan baik. Di antaranya pemilihan lokasi, konstruksi kolam, benih berkualitas, dan perawatan yang benar.
SYARAT LOKASI
Gurami termasuk ikan yang mudah dibudidayakan. Ia bisa hidup di sembarang tempat. Meskipun demikian, pemilihan lokasi yang tepat juga perlu diperhatikan. Di lokasi berketinggian 20-400 m dpl pertumbuhan ikan cukup baik. Namun, di dataran tinggi, 800 m dpl pertumbuhannya agak lambat.
Gurami termasuk ikan yang mudah dibudidayakan. Ia bisa hidup di sembarang tempat. Meskipun demikian, pemilihan lokasi yang tepat juga perlu diperhatikan. Di lokasi berketinggian 20-400 m dpl pertumbuhan ikan cukup baik. Namun, di dataran tinggi, 800 m dpl pertumbuhannya agak lambat.
Lokasi budidaya harus memiliki suhu dan kualitas air sesuai kemauan gurami. Ia tumbuh baik di daerah bersuhu 25- 28C. Meskipun demikian, ia sangat peka terhadap perubahan suhu. Lokasi yang memiliki perbedaan suhu siang dan malam tinggi kurang baik untuk gurami. Apalagi daerah yang suhunya seringkali berubah-ubah bisa menyebabkan ikan stres.
Kepekaan gurami terhadap suhu dapat diatasi dengan merekayasa lingkungan hidupnya. Penyebab naiknya suhu adalah panas matahari.
Ketika cuaca panas tinggi air yang umum digunakan 70 80 cm, ditingkatkan l0-20 cm. Saat penghujan tiba biasanya suhu dingin dan diatasi dengan menurunkan tinggi air.
Kualitas air di lokasi mendukung pertumbuhan ikan. Ia harus mengandung cukup mineral dan zat-zat hara yang dibutuhkan.
Kualitas air di lokasi mendukung pertumbuhan ikan. Ia harus mengandung cukup mineral dan zat-zat hara yang dibutuhkan.
Ketersediaan pakan alami yang cukup bisa meningkatkan kelulusan hidup benih pada tahap awal budidaya.
Kadar oksigen tidak berpengaruhi terhadap kehidupan gurami. Ia memiliki labirin yang berfungsi untuk mengambil udara. Angka pH air ideal 6,5- 7, kesadahan 7HD. Air dan sungai atau irigasi teknis bisa dipakai asal tidak tercemar limbah pestisida atau sisa-sisa pembuangan rumah tangga.
Gurami menyukai air yang bersih. Air kerub dikhawatirkan mengandung kotoran. Jika kotoran itu bercampur sisa-sisa pakan akan terjadi pembusukan. Hal itu memicu timbulnya bakteri, parasit, dan cacing.
Pakan gurami harus tersedia secara kontinyu di lokasi. Pelet bisa didatangkan dan daerah lain. Namun, daun sente (Alocasia macrorrhiza), kegemaran gurami terkadang langka. Karena kebutuhan daun-daunan itu cukup besar sebaiknya petani menanamnya di sepanjang pematang kolam.
PERSIAPAN KOLAM
Persiapan kolam merupakan langkah awal proses budidaya. Ada 2 cara yang bisa dilakukan, yakni membuat kolam baru dan pengolahan tanah seusai panen. Jika membuat kolam baru, konstruksi dibuat kuat dan kokoh. Bentuk kolam umumnya sama dengan ikan lain. Ukurannva tergantung kemampuan modal dan luas lahan. Dinding kolam dirancang agar tak mudah bocor atau terkikis. Kemiringannya 60 derajat dan dasar kolam.
Persiapan kolam merupakan langkah awal proses budidaya. Ada 2 cara yang bisa dilakukan, yakni membuat kolam baru dan pengolahan tanah seusai panen. Jika membuat kolam baru, konstruksi dibuat kuat dan kokoh. Bentuk kolam umumnya sama dengan ikan lain. Ukurannva tergantung kemampuan modal dan luas lahan. Dinding kolam dirancang agar tak mudah bocor atau terkikis. Kemiringannya 60 derajat dan dasar kolam.
Pematang antar kolam dibuat kuat dan lebar untuk mengantisipasi longsor. Tinggi pematang kurang lebih 125 cm diukur dari dasar kolam. Permukaan dasar kolam dibuat agak miring. Tujuannya untuk memudah pembuangan air dan panen. Saluran pemasukan dan pengeluaran air pada setiap kolam dibuat terpisah. Tujuannya untuk menghindari penularan penyakit ke kolam lain.
Kedua saluran diletakkan di kedua dinding secara diagonal atau menyilang. Pralon pvc atau bambu umum digunakan. Jumlahnya tergantung luas kolam, ukuran 100 m2 cukup 2 saluran air. Lubang air ditutup kasa agar kotoran tidak ikut masuk ke kolam.
Kualitas tanah yang baik menciptakan kondisi lingkungan yang layak untuk gurami. Karena itu keasamannya harus dipertahankan. Caranya dengan menaburkan kapur sebanyak 100 g/m2 dan 200 g/m2 garam dapur.
Kualitas tanah yang baik menciptakan kondisi lingkungan yang layak untuk gurami. Karena itu keasamannya harus dipertahankan. Caranya dengan menaburkan kapur sebanyak 100 g/m2 dan 200 g/m2 garam dapur.
Penanganan kolam yang sudah produksi lain lagi. Sebelum digunakan air dibuang habis lalu dasar kolam dijemur hingga kering. Tujuannya untuk mematikan bakteri, jamur, dan cacing. Kotoran atau sisa-sisa pakan yang menumpuk dibuang.
Setelah kering, tanah dicangkul sedalam 10-20 cm lalu dibalik dan ratakan. Lapisan atas dianggap sudah tidak kaya hara sehingga perlu diganti yang bawah. Jemur di terik matahari sampai kering. Untuk menjaga keasaman tanah taburkan kapur 100 g/m2 dan 200g/m2 garam dapur.
PENGISIAN AIR
Kolam yang sudah siap segera diisi air secara bertahap. Setelah mencapai tinggi 20 cm saluran air ditutup. Taburkan pupuk kandang, seperti kotoran ayam (postal) sebanyak 500 g/m2. Tujuannya untuk menumbuhkan plankton. Air dibiarkan menggenang selama beberapa hari agar terjadi proses dekomposisi atau penguraian.
Kolam yang sudah siap segera diisi air secara bertahap. Setelah mencapai tinggi 20 cm saluran air ditutup. Taburkan pupuk kandang, seperti kotoran ayam (postal) sebanyak 500 g/m2. Tujuannya untuk menumbuhkan plankton. Air dibiarkan menggenang selama beberapa hari agar terjadi proses dekomposisi atau penguraian.
Yang perlu diperhatikan kehadiran anak katak/percil, burayak mujair, atau lele yang seringkali ikut terbawa air. Untuk mengatasinya taburkan saponin sebanyak 5-10 kg. Alternatif lain dengan pemberian daun lampesan (Hyptis suaveolens) secukupnya.
Saponin bisa mematikan hewan-hewan berdarah merah sedang lampesan hanya memabukan.
Saponin bisa mematikan hewan-hewan berdarah merah sedang lampesan hanya memabukan.
Pesaing atau predator yang sudah mati itu dibuang agar tidak busuk.
Beberapa hari kemudian air berubah menjadi hijau tanda bibit plankton sudah ada. Masukkan air secara bertahap hingga mencapai tinggi 60- 80 cm. Pupuk buatan, seperti SP-36 sebanyak 20 g/m2 dapat diberikan untuk mempercepat pertumbuhan pakan alami. Diamkan selama 5-7 hari sampai wama air berubah menjadi hijau segar. Saat itu benih sudah siap ditebar.
TABUR BENIH
Pilih benih sehat untuk ditebar. Ciri benih yang baik, gerakan renangnya lincah, sisik mengkilap, bebas penyakit, dan ukuran seragam. Benih kurang seragam menyebabkan persaingan mendapatkan pakan dan ruang gerak. Ikan berukuran lebih besar dipastikan tumbuh lebih cepat, sementara yang kecil tetap kuntet.
Pilih benih sehat untuk ditebar. Ciri benih yang baik, gerakan renangnya lincah, sisik mengkilap, bebas penyakit, dan ukuran seragam. Benih kurang seragam menyebabkan persaingan mendapatkan pakan dan ruang gerak. Ikan berukuran lebih besar dipastikan tumbuh lebih cepat, sementara yang kecil tetap kuntet.
Ada beberapa jenis gurami yang sudah dikembangkan, seperti paris, safir, merah, jepang, dan soang. Setiap jenis memiliki kelebihan masing-masing. Yang perlu diperhatikan asal benih.
Usahakan jaraknya tidak jauh dengan lokasi supaya tidak “mabuk” selama pengangkutan. Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari. Saat itu cuaca redup sehingga penyesuaian berlangsung lebih cepat dan menghindari benih stres. Secara perlahan-lahan kantung benih dimasukkan ke air. Biarkan beberapa saat agar suhu di kantung sama dengan air kolam.
Buka kantung lalu tuang ke air. Biarkan benih berenang sendiri.
PERAWATAN BERTAHAP
Gurami yang dipelihara dari benih ukuran 2 cm sampai siap konsumsi memerlukan waktu lama.
Dengan segmentasi budidaya relatif lebih cepat. Tahapan itu dimulai dan pembenihan, pendederan hingga pembesaran. Setiap segmen dilakukan di kolam terpisah dan penanganan berbeda.
Gurami yang dipelihara dari benih ukuran 2 cm sampai siap konsumsi memerlukan waktu lama.
Dengan segmentasi budidaya relatif lebih cepat. Tahapan itu dimulai dan pembenihan, pendederan hingga pembesaran. Setiap segmen dilakukan di kolam terpisah dan penanganan berbeda.
a. Pembenihan
Pembenih hanya menyediakan benih sebesar kuku atau ukuran 2-3 cm. Modalnya sepasang induk, kolam perkawinan. sarang telur, dan akuarium untuk penetasan sekaligus perawatan.
Pembenih hanya menyediakan benih sebesar kuku atau ukuran 2-3 cm. Modalnya sepasang induk, kolam perkawinan. sarang telur, dan akuarium untuk penetasan sekaligus perawatan.
Induk siap kawin dimasukkan ke kolam. Sarang dan ijuk untuk melekatkan telur diletakkan di pinggir. Keesokan han dicek, jika sudah berisi telur, angkat lalu dimasukkan ke akuarium. Sehari kemudian telur sudah menetas.
Larva belum diberi pakan, toh, persediaan pakan di kantung telur (yolk sack) cukup selama 2 hari. Setelab cadangan makanannya mulai menipis, kutu air atau artemia diberikan. Usahakan pemberian tidak terlambat. Larva yang terlanjur kelaparan kondisinya Iemah. Dua hari berikutnya barulah diberi cacing rambut. Biasanya pertumbuhan ikan cepat setelah makan cacing rambut. Dalam waktu 30 hari sejak tetas benih sudah sebesar biji oyong (1 cm). Dengan cara ini kelulusan hidupnya mencapai 95%.
Jika menginginkan benih agak besar, perawatan di akuarium dilanjutkan kembali. Populasi dijarangkan dengan cara memindahkan sebagian benih ke tempat lain. Pakan utama tetap cacing rambut. Sistem pemeliharaan dengan air mengalir.
Setelah 1 bulan diperoleh benih ukuran kuku (1-3 cm). Benih ini bisa dipanen dan siap ditebar ke kolam.
Setelah 1 bulan diperoleh benih ukuran kuku (1-3 cm). Benih ini bisa dipanen dan siap ditebar ke kolam.
b. Pendederan
Pendederan dilakukan di kolam ukuran 50-100 m2. Benih sebesar kuku ditebar dengan kepadatan 40 ekor/m2. Contoh, ukuran kolam 100 m2 memerlukan benih sekitar 4.000 ekor. Tinggi air 30-40 cm dengan debit air 10 liter/menit.
Pendederan dilakukan di kolam ukuran 50-100 m2. Benih sebesar kuku ditebar dengan kepadatan 40 ekor/m2. Contoh, ukuran kolam 100 m2 memerlukan benih sekitar 4.000 ekor. Tinggi air 30-40 cm dengan debit air 10 liter/menit.
Seminggu atau 10 hari setelah tebar benih belum diberi pakan buatan. Di samping ukuran mulut belum mampu menelan pelet, pakan alami yang tersedia di kolam sudah cukup. Pada hari ke-11 pelet baru boleh diberikan. Pelet yang diberikan mengandung 50% protein. Kebutuhan pakan per hari dihitung menurut bobot ikan, biasanya dipatok 1 %. Jumlah pakan yang diberikan kecil, tapi frekuensinya diperbanyak. Yang umum 2-3 kali, ditingkatkan menjadi 6 kali.
Perawatan sehari-hari selain memberi pakan, ikan selalu dikontrol kesehatannya. Benih sebesar ini masih rentan serangan penyakit. Kualitas air yang masuk ke kolam selalu dicek. Bila lingkungan kolam terlihat ada tanda-tanda berubah segera diberi tindakan pencegahan.
Ketika cuaca panas misalnya, suhu air akan meningkat. Sebelum ikan stres sebaiknya volume air ditingkatkan. Sebaliknya, ketika suhu dingin di musim hujan tinggi air dikurangi. Selain itu, pH air tak luput dan perhatian. Saat penghujan biasanya pH air turun. Kondisi seperti itu bisa mengundang kehadiran penyakit. Untuk menstabilkannya taburkan garam secukupnya.
Sampling berat ikan setiap bulan merupakan kegiatan rutin. Dengan cara itu bisa diketahui pertumbuhan ikan. Keseragaman ukuran sangat penting untuk menentukan jumlah pakan yang diberikan. Karena itu perlu dilakukan sortir, ukuran yang tidak standar dipindah ke kolam lain.
Pemeliharaan selama 45-60 hari menghasilkan benih sebesar dim/silet atau 4-5cm.
Benih bisa dipanen dan siap dijual. Bila tidak ada permintaan benih, proses budidaya dilanjutkan lagi. Namun, kepadatan ikan dikurangi menjadi 30 ekor/m2. Pemeliharaan selama 60 hari diperoleh benih ukuran wadah korek atau 7-8 cm.
Benih bisa dipanen dan siap dijual. Bila tidak ada permintaan benih, proses budidaya dilanjutkan lagi. Namun, kepadatan ikan dikurangi menjadi 30 ekor/m2. Pemeliharaan selama 60 hari diperoleh benih ukuran wadah korek atau 7-8 cm.
c. Pembesaran
Tahap pembesaran dimulai dan benih sebesar korek atau ukuran 7-8 cm. Kolam pembesaran yang digunakan berukuran 100-500 m2. Kepadatan tebar 20 ekor/m2. Contoh, untuk kolam ukuran 500 m2 dibutuhkan benih sekitar 10.000 ekor. Tinggi air 70 cm dengan debit air yang masuk ke kolam 15 20 liter/menit.
Tahap pembesaran dimulai dan benih sebesar korek atau ukuran 7-8 cm. Kolam pembesaran yang digunakan berukuran 100-500 m2. Kepadatan tebar 20 ekor/m2. Contoh, untuk kolam ukuran 500 m2 dibutuhkan benih sekitar 10.000 ekor. Tinggi air 70 cm dengan debit air yang masuk ke kolam 15 20 liter/menit.
Pakan buatan per hari diberikan 1% dan bobot ikan. Frekuensi pemberian 2-3 kali, pukul 07.00, 11.00, dan 13.00. Pelet yang digunakan harus mengandung 25% protein. Pakan tambahan berupa daun sente. Kebutuhan-nya per hari 10% dari bobot ikan diberikan sekali pada sore hari, pukul 17.00.
Perawatan sehari-hari di tahap ini hampir sama dengan tahap pendederan. Benih masih relatif rentan serangan penyakit dan mudah stres bila ada gangguan atau perubahan lingkungan secara mendadak.
Untuk menghasilkan benih sebesar bungkus rokok atau 10-12 ekor per kilo dibutuhkan waktu 75 -100 hari. Benih sebesar itu sudah bisa dipanen dan dijual. Atau dipindah ke kolam lain untuk dibesarkan hingga ukuran konsumsi.
Kolam pembesaran berukuran lebih besar. Ukuran kolam 500 m2 tidak masalah. Yang penting kepadatan ikan dikurangi 10 ekor/m2. Tinggi air dinaikkan menjadi 80 cm, debit air 20 liter/menit. Pakan buatan diberikan 2 kali sehari., pukul 08.00 dan 13.00. Pelet harus mengandung 20%protein. Pakan tambahan daun sente cukup 10% dari bobot ikan diberikan pada sore hari, pukul 16.00.
Benih sebesar itu sudah agak tahan serangan penyakit. Namun, perlu diwaspadai kondisi lingkungan kolam. Perawatan dan pengontrolan setiap hari dianggap perlu. Pemberian garam secukupnya rutin setiap bulan untuk mencegah munculnya penyakit.
Pembesaran ini memerlukan waktu 90-100 hari untuk mendapatkan ikan ukuran konsumsi, 500 g/ekor.
Pembesaran ini memerlukan waktu 90-100 hari untuk mendapatkan ikan ukuran konsumsi, 500 g/ekor.
Ikan sebesar itu bisa dipanen dan siap dijual ke pasar atau restoran. Bila belum ada order, ikan tetap dipelihara di kolam. Namun, pemberian pakan tidak terlalu intensif. Pelet bisa diberikan sekali pada pagi hari, sore daun sente. Ini dilakukan agar pengeluaran tidak mcmbengkak.
PENYAKIT GURAMI
Penyakit merupakan masalah utama budidaya gurami. Kehadirannya perlu diwaspadai, sebab serangannya bisa menyebabkan kematian sehingga gagal panen. Penyebab yang kerap dijumpai seperti bakteri, jamur, parasit, dan cacing.
Penyakit merupakan masalah utama budidaya gurami. Kehadirannya perlu diwaspadai, sebab serangannya bisa menyebabkan kematian sehingga gagal panen. Penyebab yang kerap dijumpai seperti bakteri, jamur, parasit, dan cacing.
Mereka muncul akibat lingkungan kolam yang kotor. Karena itu periu dicermati kepadatan tebar kualitas air dan pakan berlebihan. Berikut beberapa penyakit yang kerap ditemui di kolam.
Kutu ikan
Penyakit ini disebabkan parasit Argulus indicus. Serangannya dengan cara menempel lalu menggigit tubuh. Ikan yang terserang akan mengalami pendarahan. Penularan ke ikan lain melalui air atau kontak langsung. Parasit ini muncul pada kolam-kolam yang kualitas airnya buruk.
Penyakit ini disebabkan parasit Argulus indicus. Serangannya dengan cara menempel lalu menggigit tubuh. Ikan yang terserang akan mengalami pendarahan. Penularan ke ikan lain melalui air atau kontak langsung. Parasit ini muncul pada kolam-kolam yang kualitas airnya buruk.
Cara pengendalian dengan mengeringkan kolam seusai panen sehingga telur-telurnya mati. Ikan yang sudah terserang diobati. Caranya dengan menaburkan garam sebanyak 10-15 kg/m3 ke kolam.
Usahakan saat pengobatan saluran masuk ditutup, air diturunkan 10-20 cm. Sehari kemudian air bisa ditambahkan. Atau ikan sakit direndam air yang sudah dibubuhi garam sebanyak 10-15 gr/l selama 15 menit.
Cacing ikan
Penyebabnya parasit Dactylogyrus dan Gyrodactylus. Kualitas air yang buruk, kurang pakan, kepadatan tinggi. dan perubahan lingkungan mendadak memicu munculnya keluarga cacing itu.
Penyebabnya parasit Dactylogyrus dan Gyrodactylus. Kualitas air yang buruk, kurang pakan, kepadatan tinggi. dan perubahan lingkungan mendadak memicu munculnya keluarga cacing itu.
Gejala awal ditandai nafsu makan ikan menurun, sering muncul di permukaan air, dan terkadang berbaring dengan insang terbuka. Dactylogyrus lebih menyukai insang Gyrodactylus menyerang bagian badan dan sirip.
Cara penanggulangannya dengan mengganti air dalam jumlah besar. Taburkan garam dapur 40 g/m3 ke kolam, lalu tutup saluran air selama 24 jam. Ikan sakit direndam kelarutan garam dapur sebanyak 40 mg/l air.
Mata BELO
Gejala penyakit ini ditandai mata membengkak dan menonjol keluar dan kelopaknya. Ikan yang terserang akan buta. Lama-kelamaan kondisi tubuh lemah dan akhirnya mati. Penyebab penyakit ini diduga karena virus/cacing. Serangan awal ditandai kondisi ikan lemah, nafsu makan kurang, dan sering muncul ke permukaan. Saat itu bisa dilakukan pengobatan dengan cara menaburkan garam 1 kg/m3. Saluran air dihentikan selama 24 jam. Keesokan harinya baru diganti total.
Gejala penyakit ini ditandai mata membengkak dan menonjol keluar dan kelopaknya. Ikan yang terserang akan buta. Lama-kelamaan kondisi tubuh lemah dan akhirnya mati. Penyebab penyakit ini diduga karena virus/cacing. Serangan awal ditandai kondisi ikan lemah, nafsu makan kurang, dan sering muncul ke permukaan. Saat itu bisa dilakukan pengobatan dengan cara menaburkan garam 1 kg/m3. Saluran air dihentikan selama 24 jam. Keesokan harinya baru diganti total.
Cara lain dengan memberikan antibiotik yang dicampur dengan pakan. Selama pengobatan air bisa diganti total. Biasanya pengobatan itu hanya menyelamatkan ikan yang masih sehat. Ikan yang sudah mati diambil lalu dibakar.
Jamur
Gejala awal serangan ditandai benang-benang halus mirip kapas menempel pada tubuh yang terluka.
Gejala awal serangan ditandai benang-benang halus mirip kapas menempel pada tubuh yang terluka.
Penyebabnya jamur Saprolegnia dan Achyla. Dalam waktu relatif cepat jamur ini menyebar keseluruh ikan di kolam. Jamur ini tidak menimbulkan kematian, tapi kondisi ikan lemah, nafsu makan kurang. dan akhirnya kurus. Lemahnya daya tahan tubuh membuka peluang kehadiran penyakit lain.
Cara penanggulannya dengan memberi garam sebanyak 400 mg/m3. Pada saat pengobatan saluran air dihentikan. Perlakuan itu diulang 3 kali secara berurutan dan dilanjutkan setiap bulan. Ikan yang sakit direndam dalam larutan garam 20 mg/l air atau malachyte oxalate 1 mg/l atau dosis 0.1 – 0,5 mg/l selama 12-24 jam. Alternatif lain dengan merendam ikan ke larutan formalin 200 ppm selama 2jam.
Bakteri
Penyebabnya Aeromonas sp dan Pseudomonas sp. Bakteri ini sering dijumpai pada kolam yang tercemar bahan organik. Keduanya seringkali ditemui di musim kemarau atau menjelang penghujan. Air kolam kurang baik atau perbedaan suhu siang dan malam hari juga berperan munculnya penyakit ini.
Penyebabnya Aeromonas sp dan Pseudomonas sp. Bakteri ini sering dijumpai pada kolam yang tercemar bahan organik. Keduanya seringkali ditemui di musim kemarau atau menjelang penghujan. Air kolam kurang baik atau perbedaan suhu siang dan malam hari juga berperan munculnya penyakit ini.
Gejala klinis dicirikan luka di tubuh dan berdarah, perut membesar, lendir mencair, sisik mengelupas, dan timbul borok. Dalam waktu singkat kondisi ikan lemah. sering muncul ke permukaan, lalu mati. Serangan penyakit ini perlu diwaspadai sebab tak jarang berakibat kematian massal.
Cara penanggulangannya dengan merendam ikan sakit ke larutan oxytetracycline 2 5 mg/l air selama 24 jam. Perlakuan itu diulang 3 kali secara berurutan. Ikan yang terinfeksi bisa direndam larutan malachite green oxalat 0,5 mg/l selama 1 jam. Satu bulan kemudian ikan diberi pakan yang mengandung oxytetracycline 60 mg/kg pakan selama 7 hari berturut-turut.
Bercak putih
Parasit Ichthyophthyrius sp merupakan penyebab penyakit ini. Ia menyerang kulit ikan dan menimbulkan bercak-bercak putih. Gejala klinis ditandai bercak putih menyebar di tubuh, warna sisik pucat. ikan sering menggosokkan badan dan tampak megap-megap seolah kekurangan oksigen. Ikan yang terserang direndam dengan larutan formalin 25 mg/l ditambah malachite green oxalat 0,2 mg/l selama 24 jam.
Parasit Ichthyophthyrius sp merupakan penyebab penyakit ini. Ia menyerang kulit ikan dan menimbulkan bercak-bercak putih. Gejala klinis ditandai bercak putih menyebar di tubuh, warna sisik pucat. ikan sering menggosokkan badan dan tampak megap-megap seolah kekurangan oksigen. Ikan yang terserang direndam dengan larutan formalin 25 mg/l ditambah malachite green oxalat 0,2 mg/l selama 24 jam.
PANEN
Panen merupakan akhir kegiatan budidaya. Keberhasilan usaha dapat diketahui dari jumlah tonase atau pertumbuhan selama periode waktu tertentu. Ada 2 cara panen, yaitu benih dan ukuran konsumsi.
Panen merupakan akhir kegiatan budidaya. Keberhasilan usaha dapat diketahui dari jumlah tonase atau pertumbuhan selama periode waktu tertentu. Ada 2 cara panen, yaitu benih dan ukuran konsumsi.
Panen benih dilakukan dengan cara menurunkan air sampai ketinggian tertentu. Aliran air diperkecil sampai tersisa di kowen (lubang kecil di sudut kolam). Di atas kowen diberi dedaunan, seperti daun pepaya talas, atau pisang agar benih merasa aman dan nyaman. Benih yang sudah terkumpul ditangkap dengan saringan atau jaring mesh size kecil. Satu per satu benih dimasukkan ke ember. Kemudian angkut ke tempat penampungan sementara berupa hapa yang dipasang di kolam atau saluran air.
Seleksi ukuran dan kesehatan ikan, lalu pindahkan ke wadah lain. Sebelum dikirim ke tempat tujuan sebaiknya benih dibera atau dipuasakan selama 1 hari.
Panen ukuran konsumsi sebaiknya menggunakan jaring. Cara ini lebih mudah dan ikan tidak rusak. Selama proses pemanenan kolam tidak perlu dikeringkan. Air kolam cukup dikurangi sesuai tinggi jaring.
Panen ukuran konsumsi sebaiknya menggunakan jaring. Cara ini lebih mudah dan ikan tidak rusak. Selama proses pemanenan kolam tidak perlu dikeringkan. Air kolam cukup dikurangi sesuai tinggi jaring.
Jaring direntangkan dan ujung kolam dan ditarik secara perlahan-lahan. Prinsipnya untuk memperkecil ruang gerak ikan sampai terkumpul di saiah satu sisi kolam. Masukkan beberapa lembar daun pisang kering atau talas agar ikan merasa nyaman. Kemudian satu per satu ikan ditangkap dengan hati-hati, lalu dimasukkan ke wadah penampungan. Sebelum diangkut ikan sebaiknya dipuasakan selama 1- 2 hari.
PASCA PANEN
Pengangkutan gurami harus hati-hati. Tak jarang kasus ikan mati di tempat tujuan akibat salah angkut, seperti kepadatan tinggi dan dilakukan secara mendadak tanpa ada proses penyesuaian. Yang perlu diperhatikan selama pengangkutan kondisi ikan harus segar.
Pengangkutan gurami harus hati-hati. Tak jarang kasus ikan mati di tempat tujuan akibat salah angkut, seperti kepadatan tinggi dan dilakukan secara mendadak tanpa ada proses penyesuaian. Yang perlu diperhatikan selama pengangkutan kondisi ikan harus segar.
Pengangkutan benih sampai ukuran 5 cm masih memerlukan oksigen. Sebab, alat pernafasan tambahan (labirin) belum terbentuk sempurna.
Kepadatan benih disesuaikan ukuran dan lokasi pengiriman. Untuk pengiriman jarak dekat (25 km) atau selama 1 jam, jumlah benih bisa diperbanyak. Lain hal bila lokasi tujuan relatifjauh (100 km) sebaiknya benih tidak terlalu padat. Masalah akan timbul jika gurami ukuran konsumsi yang diangkut terlalu padat. Duri sirip atau tutup insang akan saling melukai sehingga ikan menjadi stres, lalu mati.
Untuk mengurangi stres gerakan ikan diupayakan seminimal mungkin. Caranya dengan menurunkan suhu air atau obat bius, seperti phenoxyethanol, dosis 0,15 mg/l air. Gurami dengan bobot 500-600 gr dapat diangkut dengan kepadatan 15 ekor/ 10 liter air selama 6 jam.
Cara tradisional dengan wadah terbuka seperti jirigen, atau drum khusus yang diletakkan mendatar. Tinggi air mencapai 10-15 cm sehingga ikan bisa menghirup udara. Pengangkutan dapat dilakukan dengan kepadatan tinggi 1 ekor/liter air.
TERNAK BELUT
Persiapan Bibit Belut
Anak belut yang sudah siap dipelihara secara intensif adalah yang berukuran 5-8 cm. Anak belut di pelihara selama 4 bulan dalam 2 tahapan dengan masing-masing tahapannya selama 2 bulan. Bibit belut bisa diperoleh dari bak/kolam pembibitan atau bisa juga bibit belutdiperoleh dari sarang-sarang bibit yang ada di alam.
Pemilihan bibit belut bisa diperoleh dari kolam peternakan atau pemijahan. Biasanya belut yang dipijahkan adalah belut betina berukuran ± 30 cm dan belut jantan berukuran ± 40 cm
Pemijahan dilakukan di kolam pemijahan dengan kapasitas satu ekor belut pejantan dengan dua ekor belut betina untuk kolam seluas 1 m 2 . Waktu pemijahan kira-kira berlangsung 10 hari baru telur telur ikan belut menetas. Dan setelah menetas umur 5-8 hari dengan ukuran anak belut berkisar 1,5–2,5 cm. Dalam ukuran ini belut segera diambil untuk ditempatkan di kolam pendederan calon benih/calon bibit. Anak belut dengan ukuran sedemikian tersebut diatas segera ditempatkan di kolam pendederan calon bibit selama ± 1 (satu) bulan sampai anak belut tersebut berukuran 5-8 cm. Dengan ukuran ini anak belut sudah bisa diperlihara dalam kolam belut untuk konsumsi selama dua bulan atau empat bulan
Perlakuan dan Perawatan Bibit Dari hasil pemijahan anak belut ditampung di kolam pendederan calon benih selama 1 bulan. Dalam hal ini benih diperlakukan dengan secermat mungkin agar tidak banyak anak belut yang hilang. Dengan perairan yang bersih dan lebih baik lagi apabila di air yang mengalir.
Disamping itu diperhatikan pula pemilihan induk belut jantan dan betina sebagai berikut :
Ciri Induk Belut Jantan
- Berukuran panjang lebih dari 40 cm.
- Warna permukaan kulit gelap atau abu-abu.
- Bentuk kepala tumpul.
- Usia diatas sepuluh bulan.
Ciri Induk Belut Betina
- Berukuran panjang 20-30 cm
- Warna permukaan kulit cerah atau lebih muda
- Warna hijau muda pada punggung dan warna putih kekuningan pada perut
- Bentuk kepala runcing
- Usia dibawah sembilan bulan.
Pemeliharaan dan pembesaran
Pemupukan Jerami yang sudah lapuk diperlukan untuk membentuk pelumpuran yang subur dan pupuk kandang juga diperlukan sebagai salah satu bahan organik utama
Belut akan cepat besar jika medianya cocok. Media yang digunakan terdiri dari lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Peletakkannya diatur: bagian dasar kolam dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater. Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP sebanyak 5 kg.
Karena belut tetap memerlukan air sebagai habitat hidupnya, kolam diberi air sampai ketinggian 15 cm dari media teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok sebagai tempat bersembunyi belut. Eceng gondok harus menutupi ¾ besar kolam.
Bibit belut tidak serta-merta dimasukkan. Media dalam kolam perlu didiamkan selama 2 minggu agar terjadi fermentasi. Media yang sudah terfermentasi akan menyediakan sumber pakan alami seperti jentik nyamuk, zooplankton, cacing, dan jasad-jasad renik. Setelah itu baru bibit belut dimasukkan.
Pemberian Pakan Bila diperlukan bisa diberi makanan tambahan berupa cacing, kecoa, ulat besar(belatung) yang diberikan setiap 10 hari sekali.
Berdasarkan pengalaman para peternak belut, sifat kanibalisme yang dimiliki Monopterus albus itu tidak terjadi selama pembesaran. Asal, pakan tersedia dalam jumlah cukup. Saat masih anakan belut tidak akan saling mengganggu. Sifat kanibal muncul saat belut berumur 10 bulan. Sebab itu tidak perlu khawatir memasukkan bibit dalam jumlah besar hingga ribuan ekor. Dalam 1 kolam berukuran 5 m x 5 m x 1 m, dapat dimasukkan hingga 9.400 bibit.
Pakan yang diberikan harus segar dan hidup, seperti ikan cetol, ikan impun, bibit ikan mas, cacing tanah, belatung, dan bekicot. Pakan diberikan minimal sehari sekali di atas pukul 17.00. Untuk menambah nafsu makan dapat diberi temulawak Curcuma xanthorhiza. Sekitar 200 g temulawak ditumbuk lalu direbus dengan 1 liter air. Setelah dingin, air rebusan dituang ke kolam pembesaran. Pilih tempat yang biasanya belut bersembunyi
Pelet ikan dapat diberikan sebagai pakan selingan untuk memacu pertumbuhan anak belut. Pemberiannya ditaburkan ke seluruh area kolam. Tak sampai beberapa menit biasanya anakan belut segera menyantapnya. Pelet diberikan maksimal 3 kali seminggu. Dosisnya 5% dari bobot bibit yang ditebar. Jika bibit belut yang ditebar 40 kg, pelet yang diberikan sekitar 2 kg.
Untuk mengejar ukuran konsumsi, belut diberi pakan alami berprotein tinggi seperti cacing tanah, potongan ikan laut, dan keong mas. Pakan itu dirajang dan diberikan sebanyak 5% dari bobot tubuh/hari.
Pemeliharaan Kolam dan Tambak Yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan belut adalah menjaga kolam agar tidak ada gangguan dari luar dan air dalam kolam tidak terkena bahan beracun.
Selain pakan, yang perlu diperhatikan kualitas air. Bibit belut menyukai pH 5-7. Selama pembesaran, perubahan air menjadi basa sering terjadi di kolam. Air basa akan tampak merah kecokelatan. Penyebabnya antara lain tingginya kadar amonia seiring bertumpuknya sisa-sisa pakan dan dekomposisi hasil metabolisme. Belut yang hidup dalam kondisi itu akan cepat mati. Untuk mengatasinya, pH air perlu rutin diukur. Jika terjadi perubahan, segera beri penetralisir.
Suhu air pun perlu dijaga agar tetap pada kisaran 26-28oC. Peternak di daerah panas bersuhu 29-32oC, seperti Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, perlu hujan buatan untuk mendapatkan suhu yang ideal.dapat digunakan shading net dan hujan buatan untuk bisa mendapat suhu 26oC. Bila terpenuhi pertumbuhan belut dapat maksimal.
Shading net dipasang di atas kolam agar intensitas cahaya matahari yang masuk berkurang. Selanjutnya 3 saluran selang dipasang di tepi kolam untuk menciptakan hujan buatan. Perlakuan itu dapat menyeimbangkan suhu kolam sekaligus menambah ketersediaan oksigen terlarut. Ketidakseimbangan suhu menyebabkan bibit cepat mati
Jika tidak bisa membuat hujan buatan, dapat diganti dengan menanam eceng gondok di seluruh permukaan kolam. Dengan cara itu bibit belut tumbuh cepat, hanya dalam tempo 4 bulan sudah siap panen
Hama dan penyakit
- Hama pada belut adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan belut
- Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang belut antara lain: berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air dan ikan gabus
- Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering menyerang hanya katak dan kucing
- belut secara intensif tidak banyak diserang hama.
Penyakit Penyakit yang umum menyerang belut adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil.
Usaha Peternakan Domba Rakyat
1. SEJARAH SINGKAT
Domba yang kita kenal sekarang merupakan hasil dometikasi manusia yang sejarahnya diturunkan dari 3 jenis domba liar, yaitu Mouflon (Ovis musimon) yang berasal dari Eropa Selatan dan Asia Kecil, Argali (Ovis amon) berasal dari Asia Tenggara, Urial (Ovis vignei) yang berasal dari Asia.
2. SENTRA PERIKANAN
Di Indonesia sentra peternakan domba berada di daerah Aceh dan Sumatra Utara. Di Aceh pada tahun 1993 tercatat sekitar 106 ribu ekor domba, sementara di Sumatera Utara sekitar 95 ribu ekor domba yang diternakan. Lahan yang digunakan untuk berternak di daerah Aceh berdasarkan data Puslit Tanah dan Agroklimat Deptan tahun 1979, seluas 5,5 juta hektar mulai dari kemampuan kelas I sampai VIII, sedangkan di Sumatera Utara luas lahan yang digunakan sekitar 7 juta hektar.
3. JENIS
Domba seperti halnya kambing, kerbau dan sapi, tergolong dalam famili Bovidae. Kita mengenal beberapa bangsa domba yang tersebar diseluruh dunia, seperti:
- Domba Kampung adalah domba yang berasal dari Indonesia
- Domba Priangan berasal dari Indonesia dan banyak terdapat di daerah Jawa Barat.
- Domba Ekor Gemuk merupakan domba yang berasal dari Indonesia bagian Timur seperti Madura, Sulawesi dan Lombok.
- Domba Garut adalah domba hasil persilangan segi tiga antara domba kampung, merino dan domba ekor gemuk dari Afrika Selatan.
Di Indonesia, khususnya di Jawa, ada 2 bangsa domba yang terkenal, yakni domba ekor gemuk yang banyak terdapat di daerah Jawa Tengah dan Jawa
Timur dan domba ekor tipis yang banyak terdapat di Jawa Barat
4. MANFAAT
Daging domba merupakan sumber protein dan lemak hewani. Walaupun belum memasyarakat, susu domba merupakan minuman yang bergizi. Manfaat lain dari berternak domba adalah bulunya dapat digunakan sebagai industri tekstil.
5. PERSYARATAN LOKASI
Lokasi untuk peternakan domba sebaiknya berada di areal yang cukup luas, udaranya segar dan keadaan sekelilingnya tenang, dekat dengan sumber pakan ternak, memiliki sumber air, jauh dari daerah pemukiman dan sumber air penduduk (minimal 10 meter), relatif dekat dari pusat pemasaran dan pakan ternak.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
- Penyiapan Sarana dan Peralatan
- Perkandangan
Kandang harus kuat sehingga dapat dipakai dalam waktu yang lama, ukuran sesua dengan jumlah ternak, bersih, memperoleh sinar matahari pagi, ventilasi kandang harus cukup dan terletak lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya agar tidak kebanjiran. Atap kandang diusahakan dari bahan yang ringan dan memiliki daya serap panas yang relatif kecil, misalnya dari atap rumbia.Kandang dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsinya, yaitu:- Kandang induk/utama, tempat domba digemukkan. Satu ekor domba membutuhkan luas kandang 1 x 1 m.
- Kandang induk dan anaknya, tempat induk yang sedang menyusui anaknya selama 3 bulan. Seekor induk domba memerlukan luas 1,5 x 1 m dan anak domba memerlukan luas 0,75 x 1 m.
- Kandang pejantan, tempat domba jantan yang akan digunakan sebagai pemacak seluas 2 x 1,5 m/pemancak. Di dalam kandang domba sebaiknya terdapat tempat makan, palung makanan dan minuman, gudang makanan, tempat umbaran (tempat domba saat kandang dibersihkan) dan tempat kotoran/kompos.
- Tipe kandang Panggung
Tipe kandang ini memiliki kolong yang bermanfaat sebagai penampung kotoran. Kolong digali dan dibuat lebih rendah daripada permukaan tanah sehingga kotoran dan air kencingnya tidak berceceran. Alas kandang terbuat dari kayu/bambu yang telah diawetkan, Tinggi panggung dari tanah dibuat minimal 50 cm/2 m untuk peternakan besar. Palung makanan harus dibuat rapat, agar bahan makanan yang diberikan tidak tercecer keluar. - Tipe kandang Lemprak
Kandang tipe ini pada umumnya digunakan untuk usaha ternak domba kereman. Kandang lemprak tidak dilengkapi dengan alas kayu, tetapi ternak beralasan kotoran dan sisa-sisa hijauan pakan. Kandang tidak dilengkapi dengan palung makanan, tetapi keranjang rumput yang
diletakkan diatas alas. Pemberian pakan sengaja berlebihan, agar dapat hasil kotoran yang banyak. Kotoran akan dibongkar setelah sekitar 1-6 bulan.
- Perkandangan
- Penyiapan Bibit
Domba yang unggul adalah domba yang sehat dan tidak terserang oleh hama penyakit, berasal dari bangsa domba yang persentase kelahiran dan kesuburan tinggi, serta kecepatan tumbuh dan persentase karkas yang baik. Dengan demikian keberhasilan usaha ternak domba tidak bisa dipisahkan dengan pemilihan induk/pejantan yang memiliki sifat-sifat yang baik.- Pemilihan Bibit dan Calon Induk
- Calon Induk: berumur 1,5-2 tahun, tidak cacat, bentuk perut normal, telinga kecil hingga sedang, bulu halus, roman muka baik dan memiliki
nafsu kawin besar dan ekor normal. - Calon Pejantan: berumur 1,5-2 tahun, sehat dan tidak cacat, badan normal dan keturunan dari induk yang melahirkan anak 2 ekor/lebih, tonjolan tulang pada kaki besar dan mempunyai buah zakar yang sama besar serta kelaminnya dapat bereaksi, mempunyai gerakan yang lincah, roman muka baik dan tingkat pertumbuhan relatif cepat.
- Calon Induk: berumur 1,5-2 tahun, tidak cacat, bentuk perut normal, telinga kecil hingga sedang, bulu halus, roman muka baik dan memiliki
- Reproduksi dan Perkawinan
Hal yang harus di ketahui oleh para peternak dalam pengelolaan reproduksi adalah pengaturan perkawinan yang terencana dan tepat waktu.- Dewasa Kelamin, yaitu saat ternak domba memasuki masa birahi yang pertama kali dan siap melaksanakan proses reproduksi. Fase ini dicapai pada saat domba berumur 6-8 bulan, baik pada yang jantan maupun yang betina.
- Dewasa tubuh, yaitu masa domba jantan dan betina siap untuk dikawinkan. Masa ini dicapai pada umur 10-12 bulan pada betina dan 12 bulan pada jantan. Perkawinan akan berhasil apabila domba betina dalam keadaan birahi.
- Proses Kelahiran
Lama kebuntingan bagi domba adalah 150 hari (5 bulan). Menjelang kelahiran anak domba, kandang harus bersih dan diberi alas yang kering. Bahan untuk alas kandang dapat berupa karung goni/jerami kering. Obat yang perlu dipersiapkan adalah jodium untuk dioleskan pada bekas potongan tali pusar. Induk domba yang akan melahirkan dapat diketahui melalui perubahan fisik dan perilakunya sebagai berikut:- Keadaan perut menurun dan pinggul mengendur.
- Buah susu membesar dan puting susu terisi penuh.
- Alat kelamin membengkak, berwarna kemerah-merahan dan lembab.
- Ternak selalu gelisah dan nafsu makan berkurang.
- Sering kencing.
- Pemilihan Bibit dan Calon Induk
- Pemeliharaan
- Sanitasi dan Tindakan Preventif
Sanitasi lingkungan dapat dilakukan dengan membersihkan kandang dan peralatan dari sarang serangga dan hama. kandang terutama tempat pakan dan tempat minum dicuci dan dikeringkan setiap hari. Perlu dilakukan pembersihan rumput liar di sekitar kandang. Kandang ternak dibersihkan seminggu sekali. - Pengontrolan Penyakit
Domba yang terserang penyakit dapat segera diobati dan dipisahkan dari yang sehat. Lakukan pencegahan dengan menyuntikan vaksinasi pada domba-domba yang sehat. - Perawatan Ternak
Induk bunting diberi makanan yang baik dan teratur, ruang gerak yang lapang dan dipisahkan dari domba lainnya. induk yang baru melahirkan diberi minum dan makanan hijauan yang telah dicampurkan dengan makanan penguat lainnya. Selain itu, induk domba harus dimandikan. Anak domba (Cempe) yang baru dilahirkan, dibersihkan dan diberi makanan yang terseleksi. Cempe yang disapih perlu diperhatikan. pakan yang berkualitas
dalam bentuk bubur tidak lebih dari 0,20 kg satu kali sehari.
Perawatan ternak dewasa meliputi:- Memandikan ternak secara rutin minimal seminggu sekali. dengan cara disikat dan disabuni. pada pagi hari, kemudian dijemur dibawah sinar
matahari pagi. - Mencukur Bulu
Pencukuran bulu domba dengan gunting biasa/cukur ini. dilakukan minimal 6 bulan sekali dan disisakan guntingan bulu setebal kira-kira 0,5 cm. Sebelumnya domba dimandikan sehingga bulu yang dihasilkan dapat dijadikan bahan tekstil. Keempat kaki domba diikat agar tidak lari pada saat dicukur. Pencukuran dimulai dari bagian perut kedepan dan searah dengan punggung domba. - Merawat dan Memotong Kuku
Pemotongan kuku domba dipotong 4 bulan sekali dengan golok, pahat kayu, pisau rantan, pisau kuku atau gunting.
- Memandikan ternak secara rutin minimal seminggu sekali. dengan cara disikat dan disabuni. pada pagi hari, kemudian dijemur dibawah sinar
- Pemberian Pakan
Zat gizi makanan yang diperlukan oleh ternak domba dan mutlak harus tersedia dalam jumlah yang cukup adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Bahan pakan untuk domba pada umumnya digolongkan dalam 4 golongan sebagai berikut:- Golongan Rumput-rumputan, seperti rumput gajah, benggala, brachiaria, raja, meksiko dan rumput alam.
- Golongan Kacang-kacangan, seperti daun lamtoro, turi, gamal daun kacang tanah, daun kacang-kacangan, albisia, kaliandra, gliricidia dan
siratro. - Hasil Limbah Pertanian, seperti daun nangka, daun waru, daun dadap, daun kembang sepatu, daun pisang, daun jagung, daun ketela pohon,
daun ketela rambat dan daun beringin. - Golongan Makanan Penguat (Konsentrat), seperti dedak, jagung karing, garam dapur, bungkil kelapa, tepung ikan, bungkil kedelai, ampas tahu, ampas kecap dan biji kapas.
- Ternak dewasa: rumput 75%, daun 25%
- Induk bunting: rumput 60%, daun 40%, konsentrat 2-3 gelas
- Induk menyusui: rumput 50%, daun 50% dan konsentrat2-3 gelas
- Anak sebelum disapih: rumput 50%, daun 50%
- Anak lepas sapih: rumput 60%, daun 40% dan konsentrat 0,5–1 gelas
- Bobot badan 1,4 kg: rumput/hijauan=180 kg/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
- Bobot badan 1,4 kg: rumput/hijauan=340 kg/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
- Bobot badan 1,4 kg: rumput/hijauan=410 kg/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
- Bobot badan 2,9 kg: rumput/hijauan=110 kg/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
- Bobot badan 2,9 kg: rumput/hijauan=280 kg/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
- Bobot badan 2,9 kg: rumput/hijauan=440 kg/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
- Bobot badan 4,3 kg: konsentrat=160 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
- Bobot badan 4,3 kg: konsentrat=320 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
- Bobot badan 4,3 kg: konsentrat=470 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
- Bobot badan 5,8 kg: konsentrat=100 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
- Bobot badan 5,8 kg: konsentrat=260 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
- Bobot badan 5,8 kg: konsentrat=410 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
- Bobot badan 7,2 kg: konsentrat=60 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
- Bobot badan 7,2 kg: konsentrat=180 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
- Bobot badan 7,2 kg: konsentrat=340 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
- Bobot badan 8,7 kg: konsentrat=50 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
- Bobot badan 8,7 kg: konsentrat=110 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
- Bobot badan 8,7 kg: konsentrat=260 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
- Bobot badan 10,1 kg: konsentrat=40 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
- Bobot badan 10,1 kg: konsentrat=280 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
- Bobot badan 10,1 kg: konsentrat=440 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
- Pemberian Vaksinasi dan Obat
Pemberian vaksinasi dapat dilakukan setiap enam bulan sekali vaksinasi dapat dilakukan dengan menyuntikan obat kedalam tubuh domba. Vaksinasi mulai dilakukan pada anak domba (cempe) bila telah berusia 1 bulan, selanjutnya diulangi pada usia 2-3 bulan. Vaksinasi yang biasa diberikan adalah jenis vaksin Spora (Max Sterne), Serum anti anthrax, vaksin AE, dan Vaksin SE (Septichaemia Epizootica). - Pemeliharaan Kandang
Pemeliharaan kandang meliputi pembersihan kotoran domba menimal satu minggu sekali, membuang kotoran ke tempat penampungan limbah, membersihkan lantai atau alas, penyemprotan dan pengapuran kandang untuk disinfektan.
- Sanitasi dan Tindakan Preventif
7. HAMA DAN PENYAKIT
- Penyakit Mencret
Penyebab: bakteri Escherichia coli yang menyerang anak domba berusia 3 bulan. Pengobatan: antibiotika dan sulfa yang diberikan lewat mulut. - Penyakit Radang Pusar
Penyebab: alat pemotongan pusar yang tidak steril atau tali pusar tercemar oleh bakteri Streptococcus, Staphyloccus, Escherichia coli dan Actinomyces necrophorus. Usia domba yang terserang biasanya cempe usia 2-7 hari. Gejala: terjadi pembengkakan di sekitar pusar dan apabila disentuh domba akan kesakitan. Pengendalian: dengan antibiotika, sulfa dan pusar dikompres dengan larutan rivanol (Desinfektan). - Penyakit Cacar Mulut
Penyakit ini menyerang domba usia sampai 3 bulan. Gejala: cempe yang terserang tidak dapat mengisap susu induknya karena tenggorokannya terasa sakit sehingga dapat mengakibatkan kematian. Pengendalian: dengan sulfa seperti Sulfapyridine, Sulfamerozine, atau pinicillin. - Penyakit Titani
Penyebab: kekurangan Defisiensi Kalsium (Ca) dan Mangan (Mn). Domba yang diserang biasanya berusia 3-4 bulan. Gejala: domba selalu gelisah, timbul kejang pada beberapa ototnya bahkan sampai keseluruh badan. Penyakit ini dapat diobati dengan menyuntikan larutan Genconos calcicus dan Magnesium. - Penyakit Radang Limoah
Penyakit ini menyerang domba pada semua usia, sangat berbahaya, penularannya cepat dan dapat menular ke manusia. Penyebab: bakteri Bacillus anthracis.. Gejala: suhu tubuh meninggi, dari lubang hidung dan dubur keluar cairan yang bercampur dengan darah, nadi berjalan cepat, tubuh gemetar dan nafsu makan hilang. Pengendalian: dengan menyuntikan antibiotika Pracain penncillin G, dengan dosis 6.000-10.000 untuk /kg berat tubuh domba tertular. - Penyakit Mulut dan kuku
Penyakit menular ini dapat menyebabkan kematian pada ternak domba, dan yang diserang adalah pada bagian mulut dan kuku. Penyebab: virus dan menyerang semua usia pada domba Gejala: mulut melepuh diselaputi lendir. Pengendalian: membersihkan bagian yang melepuh pada mulut dengan menggunakan larutan Aluminium Sulfat 5%, sedangkan pada kuku dilakukan dengan merendam kuku dalam larutan formalin atau Natrium karbonat 4%. - Penyakit Ngorok
Penyebab: bakteri Pasteurella multocida. Gejala: nafsu makan domba berkurang, dapat menimbulkan bengkak pada bagian leher dan dada. Semua usia domba dapat terserang penyakit ini, domba yang terserang terlihat lidahnya bengkak dan menjulur keluar, mulut menganga, keluar lendir berbuih dan sulit tidur. Pengendalian: menggunakan antibiotika lewat air minum atau suntikan. - Penyakit perut Kembung
Penyebab: pemberian makanan yang tidak teratur atau makan rumput yang masih diselimuti embun. Gejala: lambung domba membesar dan dapat menyebabkan kematian. Untuk itu diusahakan pemberian makan yang teratur jadwal dan jumlahnya jangan digembalakan terlalu pagi Pengendalian: memberikan gula yang diseduh dengan asam, selanjutnya kaki domba bagian depan diangkat keatas sampai gas keluar. - Penyakit Parasit Cacing
Semua usia domba dapat terserang penyakit ini. Penyebab: cacing Fasciola gigantica (Cacing hati), cacing Neoascaris vitulorum (Cacing gelang), cacing Haemonchus contortus (Cacing lambung), cacing Thelazia rhodesii (Cacing mata). Pengendalian: diberikan Zanil atau Valbazen yang diberikan lewat minuman, dapat juga diberi obat cacing seperti Piperazin dengan dosis 220 mg/kg berat tubuh domba. - Penyakit Kudis
Merupakan penyakit menular yang menyerang kulit domba pada semua usia. Akibat dari penyakit ini produksi domba merosot, kulit menjadi jelek dan mengurangi nilai jual ternak domba. Penyebab: parasit berupa kutu yang bernama Psoroptes ovis, Psoroptes ciniculi dan Chorioptes bovis. Gejala: tubuh domba lemah, kurus, nafsu makan menurun dan senang menggaruk tubuhnya. Kudis dapat menyerang muka, telinga, perut punggung, kaki dan pangkal ekor. Pengendalian: dengan mengoleskan Benzoas bensilikus 10% pada luka, menyemprot domba dengan Coumaphos 0,05-0,1%. - Penyakit Dermatitis
Adalah penyakit kulit menular pada ternak domba, menyerang kulit bibit domba. Penyebab: virus dari sub-group Pox virus dan menyerang semua usia domba. Gejala: terjadi peradangan kulit di sekitar mulut, kelopak mata, dan alat genital. Pada induk yang menyusui terlihat radang kelenjar susu. Pengendalian: menggunakan salep atau Jodium tinctur pada luka. - Penyakit Kelenjar Susu
Penyakit ini sering terjadi pada domba dewasa yang menyusui, sehingga air susu yang diisap cempe tercemar. Penyebab: ambing domba induk yang menyusui tidak secara ruti dibersihkan. Gejala: ambing domba bengkak, bila diraba tersa panas, terjadi demam dan suhu tubuh tinggi, nafsu makan kurang, produsi air susu induk berkurang. Pengendalian: pemberian obat-obatan antibiotika melalui air minum.
Secara umum pengendalian dan pencegahan penyakit yang terjadi pada domba dapat dilakukan dengan:
- Menjaga kebersihan kandang, dan mengganti alas kandang.
- Mengontrol anak domba (cempe) sesering mungkin.
- Memberikan nutrisi dan makanan penguat yang mengandung mineral, kalsium dan mangannya.
- Memberikan makanan sesuai jadwal dan jumlahnya, Hijauan pakan yang baru dipotong sebaiknya dilayukan lebih dahulu sebelum diberikan.
- Menghindari pemberian makanan kasar atau hijauan pakan yang terkontaminasi siput dan sebelum dibrikan sebainya dicuci dulu.
- Sanitasi yang baik, sering memandikan domba dan mencukur bulu.
- Tatalaksana kandang diatur dengan baik.
- Melakukan vaksinasi dan pengobatan pada domba yang sakit.
8. PANEN
- Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya domba adalah karkas (daging) - Hasil Tambahan
Hasil tambahan dari budidaya domba adalah bulunya (wool) yang dapat di jadikan sebagai bahan tekstil. - Pembersihan
Sebelum dipotong ternak dibersihkan dengan cara mencuci kaki domba dan menyemprotkan air diatas kepala ternak agar karkas yang dihasilkan tidak
tercemar oleh bakteri dan kotoran.
9. PASCAPANEN
- Stoving
Ada beberapa prinsip teknis yang harus diperhatikan dalam pemotongan domba agar diperoleh hasil pemotongan yang baik, yaitu:- Ternak domba harus diistirahatkan sebelum pemotongan
- Ternak domba harus bersih, bebas dari tanah dan kotoran lain yang dapat mencemari daging.
- Pemotongan ternak harus dilakukan secepat mungkin, dan rasa sakit yang diderita ternak diusahakan sekecil mungkin dan darah harus keluar secara tuntas.
- Semua proses yang digunakan harus dirancang untuk mengurangi jumlah dan jenis mikroorganisme pencemar seminimal mungkin.
- Pengulitan
Pengulitan pada domba yang telah disembelih dapat dilakukan dengan menggunakan pisau tumpul atau kikir agar kulit tidak rusak. Kulit domba dibersihkan dari daging, lemak, noda darah atau kotoran yang menempel. Jika sudah bersih, dengan alat perentang yang dibuat dari kayu, kulit domba dijemur dalam keadaan terbentang. Posisi yang paling baik untuk penjemuran dengan sinar matahari adalah dalam posisi sudut 45 derajat. - Pengeluaran Jeroan
Setelah domba dikuliti, isi perut (visceral) atau yang sering disebut dengan jeroan dikeluarkan dengan cara menyayat karkas (daging) pada bagian perut
domba. - Pemotongan Karkas
Karkas dibelah menjadi dua bagian yaitu karkas tubuh bagian kiri dan karkas tubuh bagian kanan. Karkas dipotong-potong menjadi sub-bagian leher, paha depan, paha belakang, rusuk dan punggung. Potongan tersebut dipisahkan menjadi komponen daging, lemak, tulang dan tendon. Pemotongan karkas
harus mendapat penanganan yang baik supaya tidak cepat menjadi rusak, terutama kualitas dan hygienitasnya. Sebab kondisi karkas dipengaruhi oleh peran mikroorganisme selama proses pemotongan dan pengeluaran jeroan.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
- Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis usaha domba selama 136 hari di Bogor tahun 1995 adalah sebagai berikut:- Biaya produksi
- Lahan
- Sewa tanah 700 m 2 (5 bulan) Rp. 100.000,-
- Bibit
- Domba lepas sapih 100 ekor@ Rp.40.000,- Rp. 4.000.000,-
- Bangunan dan peralatan
- Kandang ukuran 3,5 m x 18,75 m (2 buah) :
- Bambu 360 batang @ Rp. 2.000,- Rp. 720.000,-
- Papan kayu panjang 2 m (352 buah) @ Rp. 2.000,- Rp. 704.000,-
- Paku reng 8 kg @ Rp. 4.000,- Rp. 32.000,-
- Paku usuk 10 kg @ Rp. 2.500,- Rp. 25.000,-
- Genting 6.480 buah @ Rp. 200,- Rp. 1.296.000,-
- Tali 42 m @ Rp. 700,00 Rp. 29.400,-
- Base Camp + gudang ukuran 5 m x 6 m :
- Bambu 28 batang @ Rp.2.000,- Rp. 56.000,-
- Papan kayu panjang 2 m 60 buah @ Rp.1.800,- Rp. 108.000,-
- Paku reng 2 kg @ Rp.4.000,00 Rp. 8.000,-
- Paku usuk 3 kg @ Rp.2.500,00 Rp. 7.500,-
- Genting 1.200 buah @ Rp.200,- Rp. 240.000,-
- Tali 15 m @ Rp. 700,- Rp. 10.500,-
- Peralatan
- Tempat minum dia 25 cm(100 buah) @ Rp.2.500,- Rp. 250.000,-
- Sekop 2 buah @ Rp.12.500,- Rp. 25.000,-
- Ember plastik diameter 25 cm (3 bh) @ Rp.2.500,- Rp. 7.500,-
- Tong bak air (2 buah) @ Rp.35.000,- Rp. 70.000,-
- Ciduk (4 buah) @ Rp.1.500,- Rp. 6.000,-
- Kandang ukuran 3,5 m x 18,75 m (2 buah) :
- Pakan
- Hijauan/rumput 34.000 kg @ Rp.500,- Rp. 17.000.000,-
- Konsentrat Rp. 2.450.000,-
- Dedak 1.780 kg @ Rp.600,- Rp. 1.068.000,-
- Bungkil kelapa 890 kg @ Rp.1.250,- Rp. 1.112.500,-
- Tepung jagung 534,1 kg @ Rp.900,- Rp. 480.690,-
- Bungkil kacang tanah 284,9 kg @ Rp.1800,- Rp. 512.820,-
- Garam dapur 35,598 kg @ Rp.500,- Rp. 17.800,-
- Tepung tulang 23,472 kg @ Rp.600,- Rp. 14.100,-
- Kapur 23,472 kg @ Rp.600,- Rp. 14.100,-
- Tenaga kerja
- Tenaga kerja 112 HKSP @ Rp.7.000,- Rp. 784.000,-
- Tenaga kerja 15 HKSP @ Rp.7.000,- Rp. 105.000,-
- Tenaga kerja pemeliharaan selama 136 hari Rp. 884.000,-
- Biaya tak terduga 10% Rp. 3.213.800,-
Total Modal Usaha Tani Rp. 35.351.710,-
- Lahan
- Pendapatan
- Nilai penjualan ternak100 x 95% x Rp.400.000,- Rp. 38.000.000,-
- Nilai penjualan pupuk kandang Rp 250.000,- : Total Pendapatan (II) Rp. 38.250.000,-
- Keuntungan usaha : (II – I) Rp. 2.898.290,-
- Parameter kelayakan usaha
Total Pendapatan
a. B/C Ratio = …….. . = 1,08
Total biaya produksi
- Biaya produksi
- Gambaran Peluang Agribisnis : …
- KELUARAN
Pola produksi tepat sasaran - PEDOMAN TEKNIS
- Pengaturan perkawinan domba ditujukan untuk mengatur produksi anak disesuaikan dengan target penjualan. Minimal target yang dikejar adalah satu ekor per bulan dapat dijual.
- Pejantan dan 8 ekor betina merupakan skala usaha terkecil untuk menghasilkan anak satu setiap bulan. domba induk disatukan dengan pejantan selama 2 bulan dan diganti setiap 2 bulan dengan induk berikutnya tidak bunting.
- Lama pemeliharaan anak bersama induk adalah 3 bulan dan disapih untuk tujuan penggemukan atau bibit.
- pakan untuk induk bunting dan menyusui ditambahkan pakan tambahan disamping pakan dasar rumput/hijauan (1 1/2 % berat badan)
Langganan:
Postingan (Atom)